Bagi kamu yang tengah mempelajari tentang networking, tentu sudah tidak asing dengan topologi jaringan. Topologi jaringan mengacu pada tata letak fisik atau logis dari node (seperti komputer, printer, server, dan perangkat jaringan lainnya) dan koneksi yang membentuk jaringan, baik kabel maupun nirkabel.

Tata letak jaringan ini perlu diperhatikan untuk memaksimalkan kinerja, keandalan, serta efisiensi sistem networking secara keseluruhan. Dengan mengetahui topologi apa yang sebaiknya digunakan, kinerja komputasi kamu akan jauh lebih baik.

Lantas, apa sih pengertian topologi jaringan dan apa saja jenis-jenisnya?

Apa Itu Topologi Jaringan?

Sebelum mengetahui pengertian topologi jaringan, kamu perlu mengetahui juga apa sih jaringan itu. Jaringan dapat diartikan dengan kumpulan perangkat, seperti komputer, server, switch, atau router, yang saling terhubung untuk berbagi sumber daya, data, dan aplikasi.

Jaringan memungkinkan komunikasi antar perangkat melalui koneksi baik melalui kabel maupun nirkabel. Dalam konteks yang lebih luas, jaringan bertugas untuk memfasilitasi pertukaran informasi, akses ke internet, database yang bisa digunakan bersama, printer, dan lainnya.

Maka dari itu, untuk memastikan bahwa keseluruhan sistem jaringan terstruktur dan dikelola dengan jelas, diperlukan perancangan topologi jaringan yang baik.

Topologi jaringan diperlukan misalnya untuk pemasangan jalur internet yang menuju gedung A atau B untuk memudahkan pembagian perangkat yang diperlukan, membagi segmen alamat IP ke setiap unit, dan lain-lain.

Jaringan-jaringan tersebut kemudian diatur penempatannya untuk mengetahui bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain. Penempatan atau pemetaan inilah yang disebut dengan topologi jaringan.

Topologi jaringan ini dapat berbentuk fisik (penempatan fisik perangkat dan kabel) atau logis (cara aliran data melalui jaringan). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai topologi jaringan, berikut jenis-jenis topologi jaringan dan manfaatnya.

Baca Juga: Mengapa Network Security Penting? 6 Tips Meningkatkan Keamanan Jaringan Perusahaan

Jenis-Jenis Topologi Jaringan

Topologi jaringan bisa juga diartikan sebagai peta atau skema yang menunjukkan bagaimana komponen jaringan terhubung satu sama lain. Ini dapat mencakup pengaturan koneksi fisik (kabel) dan jalur data, yang berdampak pada cara data dikirim antara berbagai perangkat jaringan.

Topologi jaringan merupakan gambaran bagaimana satu komputer dengan komputer lainnya terhubung satu sama lain.

  • Topologi Bus (Bus Network)

bus network merupakan topologi jaringan yang sejajar

Topologi bus juga disebut dengan backbone. Topologi ini disambungkan secara berantai atau daisy-chain dengan menghubungkan beberapa komputer secara seri menggunakan satu kabel jaringan dari satu komputer ke komputer lainnya.

Pada topologi ini suatu kabel, yang umumnya kabel tunggal jenis koaksial, digunakan sebagai perangkat koneksi. Ujung-ujung dari kabel koaksial ini ditutup dengan tahanan (termination resistor) dengan ketahanan ketahanan listrik 60 Ohm untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan yang menyebabkan kemacetan jaringan.

Topologi ini memiliki biaya instalasi yang murah dan mudah dipasang. Selain itu, kerusakan yang terjadi pada satu komputer tidak akan memengaruhi komunikasi pada komputer lainnya.

Namun, komputer lainnya mungkin terganggu jika salah satunya terganggu. Selain itu, kecepatan yang dapat dicapai hanya 10 Mbps (Megabit per second). Begitu pula jika banyak komputer yang sedang mengirim pesan, kemungkinan kecepatan komunikasi menjadi lebih lambat.

  • Topologi Star (Star Network)

star network merupakan topologi jaringan dengan satu node perangkat ke satu pusat

Topologi star menggunakan concentrator yang berupa sebuah hub atau switch sebagai pusat komputer dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan, Hub/Switch ini berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semua.

Dengan pengelolaan terpusat, maka jika terjadi kesalahan, kamu akan dengan mudah menemukan pusat masalah karena setiap komponen langsung terhubung ke simpul pusat. 

Namun, jika kegagalan terjadi di pusat kontrol, maka seluruh komunikasi akan terputus. Jadi, semakin banyak komputer yang digunakan pada jaringan star, nantinya akan membuat komunikasi semakin lambat.

Jaringan dengan menggunakan topologi ini lebih mahal dan cukup sulit pemasangannya karena memiliki kabel sendiri-sendiri. Meskipun begitu topologi ini juga paling sering digunakan karena memiliki kelebihan tingkat keamanan yang cukup baik.

  • Topologi Ring (Ring Network)

ring network merupakan topologi jaringan yang sejajar melingkar

Jalur transmisi pada topologi ini satu arah, layaknya topologi bus, namun memiliki ujung melingkar yang saling berhubungan seperti cincin. Umumnya, jenis topologi ini menggunakan LAN Card untuk saling terkoneksi.

Dengan sambungan yang searah, kegagalan yang terjadi pada satu komputer di topologi ring bisa diatasi dengan menyalurkan data melalui jalur lainnya yang masih terhubung.

Sedangkan, kekurangan dari topologi ini adalah jika salah satu node mengalami permasalahan, maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Selain itu, ketika terjadi masalah, troubleshooting jaringan terbilang cukup rumit. 

Biaya instalasi topologi ini tergolong murah dengan performa koneksi yang baik. Bersamaan dengan proses instalasi, konfigurasi, serta implementasi yang mudah untuk dilakukan.

  • Topologi Mesh (Mesh Network)

mesh network merupakan topologi jaringan yang sambungannya tidak terstruktur

Jaringan dengan topologi mesh mempunyai jalur ganda pada setiap peralatan yang ada di dalam jaringan komputer. Bentuk jaringan ini biasanya tak beraturan, sehingga semakin banyak komputer yang terhubung, akan semakin sulit untuk pemasangan kabelnya.

Kegagalan komunikasi pada topologi mesh sulit terdeteksi, akibatnya model topologi mesh relatif mahal. Maka seringkali dibuat jalur ganda (backup) untuk hubungan-hubungan utama sebagai jalur cadangan jika terjadi kesulitan di jalur utama.

Kelebihan dari topologi ini ialah bandwidth limit-nya yang cukup besar, security data yang sangat baik, dan tidak adanya peluang terjadi tabrakan data. Selain itu, topologi ini menggunakan kabel tunggal sehingga proses pengiriman data menjadi lebih cepat tanpa melalui hub atau switch.

  • Topologi Tree (Tree Network)

bus network merupakan topologi jaringan yang terdiri dari beberapa susunan

Topologi tree adalah pengembangan dari topologi bus dan topologi star. Pada topologi ini jaringan dimulai dari sebuah titik yang disebut headend dan ditarik menjadi cabang yang terhubung ke beberapa terminal dalam topologi bus.

Karena topologi ini memiliki banyak cabang, akan lebih sulit untuk menentukan ke mana data akan dikirim. Topologi ini biasanya digunakan untuk menghubungkan hirarki dengan berbagai pusat. 

Kelebihan dari topologi tree adalah dapat dengan mudah dikembangkan menjadi topologi jaringan yang lebih luas, dan susunan topologi yang terpusat secara hierarki membuat manajemen jaringan dan transmisi data menjadi mudah.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Gateway, Cara Kerja, dan Fungsinya dalam Jaringan

Manfaat Menentukan Topologi Jaringan yang Tepat

Topologi jaringan dipilih berdasarkan sejumlah tujuan dan manfaat yang diharapkan, antara lain:

  • Efisiensi Komunikasi dan operasional

Dengan topologi yang dirancang secara matang, alur komunikasi antar perangkat menjadi lebih lancar dan secara otomatis mengurangi biaya operasional. Topologi yang baik juga memudahkan para network engineer dalam melakukan konfigurasi dan pemeliharaan.

Topologi yang efisien juga membantu meminimalisir biaya untuk perangkat yang tidak diperlukan atau tambahan perangkat esensial lainnya.

  • Skalabilitas yang Dapat Diatur

Dengan topologi yang tepat, kamu dapat melakukan penambahan, pengurangan, atau modifikasi perangkat dalam jaringan tanpa mengganggu operasi keseluruhan. Penggunaan jadi lebih mudah karena terjalinnya komunikasi antar perangkat yang baik.

  • Keandalan dan Toleransi Kesalahan

Topologi jaringan yang tepat menjamin keandalan dan toleransi kesalahan tinggi, sehingga dapat tetap beroperasi meskipun mengalami sejumlah masalah atau gangguan. Ini mencakup kemampuan untuk menemukan dan menggunakan jalur alternatif untuk transmisi data ketika jalur utama mengalami gangguan.

  • Pemeliharaan dan Manajemen

Pilihan topologi yang tepat dapat membantu pemantauan, pemeliharaan, dan manajemen jaringan yang baik, termasuk dalam hal mengatur keamanan dan performa jaringan. Maintenance  atau upgrade juga bisa lebih mudah dilakukan karena semua telah terstruktur dengan rinci. Pemberian label di setiap kabel juga bisa dilakukan untuk efisiensi operasional.

  • Keamanan yang Andal

Penyusunan jaringan sedemikian rupa bisa meminimalisir risiko keamanan dan meningkatkan kemampuan untuk mengisolasi masalah atau ancaman keamanan.

Pemilihan topologi yang tepat sangat krusial karena berpengaruh langsung pada operasional dan efisiensi jaringan, serta kemampuan jaringan untuk berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-ubah.

Baca Juga: Mengenal Proxy Server: Fungsi, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya

Kamu dapat memilih topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan biaya yang dimiliki. Topologi jaringan adalah pemetaan jaringan yang dapat menghubungkan dua atau lebih komputer dengan berbagai cara.

Setiap jenis dari topologi jaringan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal ini, kamu perlu memilih jenis topologi dengan tepat sesuai dengan lingkungan perusahaan untuk efisiensi operasional.

Biaya yang dibutuhkan dalam proses instalasi topologi juga bervariatif, tergantung pada jenis topologi apa yang digunakan. Meski begitu, biaya yang dikeluarkan tetap harus dicatat secara terperinci dalam pembukuan jika kalian adalah seorang pegiat usaha.

About The Author

Write A Comment