Di era digital ini, database tidak hanya menyimpan informasi tetapi juga mendukung operasi kompleks untuk pengolahan data besar secara real-time. Database sudah dikenal dalam berbagai aspek kehidupan.

Mulai dari aplikasi, situs web e-commerce, hingga sistem informasi perusahaan atau pemerintahan, semua memanfaatkan database untuk memastikan ketersediaan data kapan saja dan di mana saja.

Dengan berbagai jenis database yang tersedia, seperti relasional, NoSQL, dan cloud, pilihan teknologi dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan skala operasi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan database? Apa kegunaannya dalam dunia modern yang terus berkembang ini?

Apa Itu Database?

Sebelum mengetahui apa itu database, kita dapat mendalami fondasi dari database ini yaitu data. Data adalah kumpulan unit informasi kecil yang berbeda. Dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti teks, angka, media, byte, dll. Dapat disimpan dalam potongan kertas atau memori elektronik, dll.

Kata “Data” berasal dari kata “Datum” yang bermakna satu informasi atau suatu informasi. Singkatnya, data adalah informasi yang dapat diterjemahkan ke dalam bentuk untuk pergerakan dan pemrosesan yang efisien. Data dapat dipertukarkan sesuai dengan kebutuhan pemilik dan penerima.

Sedangkan, database atau basis data merupakan komponen krusial dalam teknologi informasi yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan data terstruktur dan terorganisir, sehingga dapat diakses, dikelola, dan diperbarui dengan mudah.

Dengan banyaknya peran data sebagai aset penting, pengelolaan dan penyimpanan data yang efektif sangat penting untuk kelancaran operasi bisnis dan pengambilan keputusan yang tepat. Kamu dapat mengatur data ke dalam tabel, baris, kolom, dan mengindeksnya untuk menemukan data.

Database biasanya ditawarkan sebagai layanan oleh penyedia layanan yang akan menyusun database hanya dengan satu set program perangkat lunak yang menyediakan akses data ke semua pengguna. Model bisnis data ini seperti kamu akan menyewa sebuah kamar dengan spesifikasi dan kapasitas yang berbeda-beda.

Baca juga: Apa itu Database as a Service (DBaaS)? 7 Keuntungan Menggunakan Layanan Database

Selain itu, terdapat pula beberapa tipe database yang bisa dipilih sesuai dengan tujuan kebutuhan dan preferensi perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tipe-tipe database yang bisa dijadikan pilihan.

Tipe-Tipe Database yang Sesuai Dengan Kebutuhan

1.   Relational Database

Basis data relasional adalah jenis basis data yang menyimpan dan memberikan akses ke data yang terkait satu sama lain. Nama “relasional” berasal dari model penyimpanan yang menggunakan hubungan antara data, yang mudah dipahami melalui representasi tabel.

Dalam struktur ini, setiap baris tabel memiliki record dengan ID unik, yang dikenal sebagai kunci. Kolom tabel ini menyimpan atribut data, dan setiap catatan biasanya memiliki nilai untuk setiap atribut, memungkinkan untuk membangun hubungan yang jelas antar data.

Database ini memiliki struktur data logis dengan tabel data, tampilan, dan indeks yang terpisah dari struktur penyimpanan fisik. Ini memungkinkan administrator untuk mengelola penyimpanan data fisik tanpa kehilangan akses ke data dalam struktur logis. Sebagai contoh, mengubah nama file database tidak akan mengubah nama tabel yang tersimpan di dalamnya.

Perbedaan antara operasi basis data logis dan fisik sangatlah penting. Operasi logis memungkinkan aplikasi untuk menentukan konten yang mereka perlukan, sementara operasi fisik menentukan bagaimana data diakses dan diproses.

Untuk memastikan keakuratan dan ketersediaan data, database relasional mematuhi aturan integritas tertentu. Sebagai contoh, aturan integritas dapat melarang adanya baris duplikat dalam tabel untuk mencegah masuknya informasi yang salah ke dalam database.

2.   Distributed Database

Basis data terdistribusi adalah basis data yang menjalankan dan menyimpan data di beberapa komputer tidak hanya dalam satu mesin. Biasanya, database terdistribusi beroperasi pada dua server atau lebih yang saling berhubungan di jaringan komputer. Setiap lokasi tempat versi database berjalan sering disebut sebagai instance atau node.

Database memiliki instance yang berjalan beberapa kota atau pada tiga titik lokasi terpisah di kota yang sama. Sebaliknya, database instance tunggal tradisional hanya berjalan di satu lokasi pada satu mesin.

Pendistribusian database ini dinilai mampu meningkatkan ketahanan dan mengurangi risiko. Jika database instance tunggal menjadi offline (karena pemadaman listrik, kegagalan mesin, pemeliharaan terjadwal, atau hal lainnya) semua layanan aplikasi yang mengandalkan database tersebut juga akan secara otomatis offline.

Sebaliknya, database terdistribusi biasanya dikonfigurasi dengan replika data yang sama di beberapa instance, jadi jika satu instance offline, instance lain dapat mengisi kekosongan tersebut, sehingga aplikasi dapat terus beroperasi.

3.   NoSQL Database

Database NoSQL sangat umum digunakan dalam aplikasi web real-time dan pengolahan data berskala besar karena keunggulan utamanya terletak pada skalabilitas tinggi dan ketersediaan yang optimal.

Basis data NoSQL menjadi pilihan utama bagi para developer karena secara alami sesuai dengan paradigma agile development, yang memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan kebutuhan.

Dengan basis data NoSQL, penyimpanan data menjadi lebih intuitif dan mudah dipahami, serta mendekati cara aplikasi menggunakan data tanpa perlu banyak transformasi saat menyimpan atau mengambil data menggunakan API gaya NoSQL. Selain itu, database NoSQL dapat sepenuhnya memanfaatkan layanan cloud untuk mencapai zero downtime.

4.   Object-Oriented Database

Object-oriented database (OOD) adalah sistem yang mampu mengelola objek data kompleks dalam bahasa pemrograman berorientasi objek. Dalam paradigma object-oriented programming (OOP), segala sesuatu direpresentasikan sebagai objek yang bisa memiliki sifat dan metode yang berbeda. Sistem manajemen basis data berorientasi objek bekerja berdampingan dengan OOP untuk menyimpan dan mengambil data objek.

Saat program berjalan, bisa jadi ada sebuah objek, misalnya, sebuah tugas. Objek ini punya ciri-ciri seperti nama dan status serta bisa punya metode seperti perbarui Tugas() atau dapatkan Riwayat Tugas(). Ketika kamu mulai program, kamu membuat objek tugas tersebut, dan sekarang kamu bisa mengaksesnya karena tersimpan di memori.

Namun, jika kamu menghentikan program, objek bisa hilang. Ini artinya, data objek itu tidak terus-menerus tersedia; bersifat sementara. Saat program dijalankan lagi, kamu harus mengambil data seperti nama dan status dari basis data untuk membuat objek tugas baru.

5.   Graph Database

Graph database adalah platform khusus yang dirancang untuk membuat dan memanipulasi data yang bersifat asosiatif dan kontekstual. Dalam sebuah grafik, terdapat node, edge, dan properti yang digabungkan secara unik untuk memfasilitasi representasi dan penyimpanan data dengan cara yang tidak dimungkinkan oleh database relasional.

Konsep utama dari sistem database grafik adalah hubungan, misalnya hubungan dengan berbagai elemen. Data dihubungkan bersama dalam sebuah grafik yang menyimpan kumpulan node dan edge sebagai representasi hubungan antar node.

Hubungan ini memungkinkan data dalam sistem untuk terhubung secara langsung. Proses pencarian hubungan dalam database grafik dilakukan dengan cepat karena informasi tersimpan dengan cara yang tetap. Selain itu, kemampuan visualisasi data yang disajikan bermanfaat untuk mendapatkan wawasan tentang data yang memiliki keterkaitan yang kompleks.

6.   Cloud Database

Basis data cloud adalah kumpulan beragam jenis data yang digunakan oleh perusahaan yang disimpan di server perusahaan pihak ketiga dan bisa diakses melalui internet. Meskipun memiliki fungsi yang serupa dengan basis data komputer konvensional database cloud memiliki keunggulan akses yang lebih fleksibel.

Dibandingkan dengan database konvensional, pengguna dapat mengakses basis data cloud dari mana pun dan kapan pun. Karyawan dapat dengan mudah mengakses, menyimpan, dan mengambil data penting seperti informasi penjualan atau data pelanggan dari basis data cloud.

Saat ini banyak perusahaan memilih untuk memperoleh akses ke basis data cloud melalui penyedia layanan cloud karena berbagai keunggulan layanan yang diberikan. Penyedia layanan cloud juga lebih aman karena dilengkapi perangkat canggih dan tim ahli yang dapat mencegah serangan mengancam data.

Baca juga: Apa Itu Data Center dan Manfaatnya Dalam Menjaga Data?

Salah satu penyedia layanan database yang terpercaya adalah DCloud yang menawarkan layanan database terkelola.

Layanan dari DCloud ini bernama DCloud RDB yang merupakan layanan Database as a Service (DBaaS) yang sepenuhnya dikelola oleh DCloud untuk menyimpan data berskala besar dengan fitur keamanan terbaik. Hal ini sangat penting terutama untuk pengembangan aplikasi bagi para developer.

Manfaat Menyimpan Data Dalam Database

Setelah mengetahui berbagai tipe database yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Berikut adalah manfaat yang bisa kamu dapatkan jika menggunakan layanan database untuk penyimpanan data.

  1. Pengelolaan Data Lebih Terstruktur
    Database memungkinkan penyimpanan data dalam format terstruktur, seperti tabel pada relasional database, yang memudahkan pengelolaan, pencarian, dan pembaruan data.
  2. Penggunaan Ruang Penyimpanan yang Efisien
    Database dapat mengatur penyimpanan data secara efisien, mengurangi redundansi dan memastikan penggunaan ruang yang optimal.
  3. Akses Data Mudah
    Dengan menggunakan indeks dan teknik pencarian yang canggih, database memungkinkan akses cepat terhadap data, baik untuk operasi pencarian maupun pemrosesan data dalam jumlah besar.
  4. Konsistensi Data
    Database menyediakan mekanisme untuk menjaga konsistensi data melalui transaksi, memastikan bahwa perubahan data dilakukan dengan benar dan sesuai aturan bisnis.
  5. Skalabilitas
    Dengan menggunakan database yang sesuai, organisasi dapat mengelola pertumbuhan data yang besar dengan menambahkan kapasitas penyimpanan atau menggunakan solusi database yang bersifat terdistribusi.
  6. Keamanan Data
    Database menyediakan fitur keamanan untuk melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah atau pencurian data. Ini termasuk kontrol akses, enkripsi data, dan audit trail.
  7. Pemulihan Data yang Andal
    Database dilengkapi dengan fitur pemulihan data yang dapat mengembalikan data ke kondisi yang konsisten setelah kegagalan sistem atau kesalahan manusia.
  8. Integrasi Data
    Database memungkinkan integrasi data dari berbagai sumber dan aplikasi, memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan data secara holistik untuk analisis dan pengambilan keputusan.
  9. Skalabilitas Aplikasi
    Dengan menggunakan database yang dapat diskalakan, aplikasi dapat tumbuh seiring pertumbuhan bisnis tanpa mengalami penurunan performa atau keandalan.
  10. Analisis Data dan Pemahaman Bisnis
    Data yang disimpan di database dapat digunakan untuk analisis bisnis yang mendalam, menghasilkan wawasan yang berharga bagi pengambilan keputusan strategis.

Selain itu, salah satu manfaat database lainnya yang bisa kamu dapatkan adalah biaya yang bisa diminimalisir. Manfaat ini bisa kamu optimalkan dengan menggunakan cloud database. Dengan penyimpanan cloud, kamu tidak perlu untuk mengalokasikan dana demi infrastruktur fisik yang memakan banyak biaya.

Baca juga: Penyimpanan Objek Cloud: Solusi Hadapi Overcapacity

Kamu juga bisa memilih cloud provider services yang andal dan terpercaya seperti DCloud!

About The Author

Write A Comment