Di dunia modern, kecepatan dan ketersediaan online adalah segalanya. Bayangkan ketika kamu mencoba 2 mengakses situs web favorit kamu dan harus menunggu berjam-jam hanya untuk memuat satu halaman. Pasti sangat menyebalkan, bukan?

Nah, load balancing hadir menjadi salah satu kunci dalam dunia teknologi modern dan membuat pengalaman kamu di dunia maya menjadi lancar dan responsif.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang apa itu load balancing, hingga bagaimana teknologi ini berperan dalam menjaga dunia maya tetap berjalan dengan mulus. Yuk, simak pembahasannya! 

Pengertian Load Balancing

Load balancing adalah solusi yang dapat kamu terapkan untuk menstabilkan server website kamu dan menghindari gangguan downtime saat terjadi lonjakan trafik (lalu lintas web). 

Secara sederhana, pengertian load balancing adalah suatu teknik yang digunakan dalam komputasi dan jaringan untuk mendistribusikan trafik secara merata di antara beberapa sumber daya komputasi atau server. 

Dalam menjalankannya, load balancing ditangani oleh perangkat yang disebut load balancer.

Load balancer adalah komponen atau perangkat yang digunakan untuk mendistribusikan trafik jaringan secara merata ke sejumlah server atau sumber daya komputasi dalam sebuah sistem atau jaringan komputer. 

Fungsi load balancer adalah untuk meningkatkan kinerja aplikasi secara keseluruhan dengan mengurangi beban pada server yang terkait. Caranya dengan pengelolaan dan pemeliharaan sesi aplikasi dan jaringan, serta dengan melakukan tugas-tugas khusus aplikasi.

Load balancer ini juga akan menjaga konektivitas sistem kalian dengan cara memutuskan server mana yang mampu bekerja dengan lebih baik dan optimal. 

Dengan load balancer, sistem mampu mendeteksi koneksi mana yang paling sedikit, waktu respons terbaik, hingga server mana yang sedang tidak sibuk.

Load balancer berperan penting dalam menjaga keamanan komputasi karena memiliki fungsi off-load yang mampu mempertahankan aplikasi dari serangan DDoS.

Baca Juga: Apa itu Serangan DDoS? 5 Cara Melindungi Bisnis Digital dari DDoS Attack 

Selain itu, manfaat load balancer diantaranya:

  • Meminimalisir risiko server terkena downtime akibat kelebihan beban
  • Menyaring gangguan spam
  • Memberikan keamanan
  • Mencegah serangan DDoS.

Dengan begitu, load balancer membantu mengoptimalkan kinerja, keandalan, dan kapasitas jaringan, mengurangi latensi karena permintaan didistribusikan secara merata ke beberapa server dan sumber daya komputasi.

Cara Kerja Load Balancing

Setelah memahami pengertian load balancing, kamu pasti bertanya-tanya, bagaimana cara kerja load balancing?

Seperti yang sudah kita bahas, fungsi load balancing adalah untuk mengoptimalkan kinerja sistem, mencegah overload pada satu sumber daya, dan meningkatkan ketersediaan layanan.

Jika satu server mati, load balancer mengalihkan trafik ke server online lain yang tersedia. Saat server baru ditambahkan ke grup server, load balancer secara otomatis mulai mengirimkan permintaan ke grup server tersebut.

Selain memaksimalkan kapasitas jaringan dan memastikan kinerja tinggi, load balancing juga menyediakan failover

Jika salah satu server gagal, load balancer akan segera mengalihkan beban kerjanya ke server cadangan, sehingga mengurangi dampaknya pada pengguna akhir.

cara kerja load balancing

Load balancer, yang berbasis fisik atau perangkat lunak, terletak di antara jaringan server dan internet. Saat pengguna mengklik URL di browser mereka, load bouncer menentukan server mana yang tersedia untuk memproses permintaan dan kemudian mengalihkan trafik ke server tersebut. Hal ini untuk memastikan tidak ada server yang kewalahan.

Load balancer juga memudahkan penskalaan infrastruktur dengan menambahkan server secara cepat dan dinamis sebagai respons terhadap lonjakan trafik. Ketika permintaan rendah, server dapat dengan mudah terputus. 

Algoritma Load Balancing

Load balancer menggunakan beberapa algoritma yang berbeda untuk melakukan kontrol lalu lintas jaringan (network traffic), yang bertujuan mendistribusikan beban secara pintar atau memaksimalkan kerja anggota server.

Algoritma load balancing adalah seperangkat aturan yang diikuti oleh load balancer untuk menentukan server terbaik untuk setiap permintaan yang berbeda. 

Algoritma load balancing yang berbeda memberikan manfaat yang berbeda juga. Pilihan metode load balancing tergantung pada kebutuhan kamu. Maka dari itu, kamu harus memahami beberapa metode load balancing yang ada, seperti:

1. Round Robin

Round robin adalah algoritma yang paling sederhana dan banyak digunakan oleh perangkat load balancing. Metode ini akan meneruskan permintaan kamu secara bergantian ke setiap server yang tersedia. Setiap server akan menerima permintaan dalam urutan sesuai dengan daftar server yang telah ditentukan. 

2. Least Connection

Seperti namanya, metode least connection mengarahkan trafik ke server mana pun yang memiliki jumlah koneksi aktif paling sedikit. Hal ini berguna selama periode trafik yang padat karena membantu menjaga pemerataan di antara semua server yang tersedia.

3. Least Response Time

Metode ini mengarahkan trafik ke server dengan jumlah koneksi aktif paling sedikit dan waktu respons rata-rata terendah.

4. Least Bandwidth

Metode yang satu ini mengkalkulasikan trafik dalam megabits per second (Mbps), lalu mengirimkan permintaan klien ke server dengan trafik Mbps paling sedikit.

5. IP-Hash

Load balancer menggunakan alamat IP pengguna atau sumber (misalnya alamat IP asal atau alamat IP tujuan) untuk mengarahkan permintaan ke server tertentu. Ini berguna dalam beberapa kasus ketika perlu mempertahankan sesi pengguna yang konsisten.

Jenis Load Balancing

Setelah mengetahui metode-metodenya, kamu juga harus mengetahui jenis-jenis load balancing yang ada. Secara umum, terdapat tiga jenis load balancing, yaitu:

1. Software Load Balancer

Jenis load balancing yang pertama adalah software load balancer. Untuk menggunakannya, software load balancer jenis ini harus diinstal terlebih dahulu di server kamu. Jenis ini dikenal jauh lebih terjangkau dan fleksibel dibandingkan jenis load balancer lainnya.

2. Hardware Load Balancer

Seperti namanya, hardware load balancer bergantung pada perangkat keras fisik lokal untuk mendistribusikan trafik aplikasi dan jaringan. Perangkat ini dapat menangani volume trafik yang besar tetapi sering kali memiliki label harga yang mahal dan fleksibilitasnya cukup terbatas.

3. Virtual Load Balancer

Virtual load balancer berbeda dari software load balancer karena load balancer satu ini men-deploy software perangkat hardware load balancing pada mesin virtual.

Kelebihan Load Balancing

1. Mengurangi Downtime

Load balancing bekerja dengan mengalihkan trafik dari server atau sumber daya yang gagal ke server lain yang tersedia. Dengan begitu, load balancing dapat membantu mengurangi downtime dan meningkatkan ketersediaan sistem secara keseluruhan.

2. Meningkatkan Kinerja

Dengan membagi beban kerja di antara beberapa server, load balancer dapat meningkatkan kinerja aplikasi secara keseluruhan, mengurangi waktu respons, dan memastikan waktu aktif (uptime) yang lebih baik.

3. Dapat Diskalakan

Load balancing memungkinkan kamu untuk menskalakan sistem secara horizontal, dengan menambahkan lebih banyak server atau sumber daya ke load balancer. Ini dapat membantu memastikan bahwa sistem dapat menangani peningkatan trafik atau beban kerja, dan dapat mendukung pertumbuhan dan perluasan.

4. Redundansi

Load balancer dapat dikonfigurasi untuk mengarahkan trafik ke server cadangan jika server utama mengalami masalah. Ini memungkinkan adanya tingkat redundansi yang tinggi dalam infrastruktur.

DBalance: Load Balancer Tangkas untuk Optimalkan Lalu Lintas Sistem

Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk menggunakan load balancer untuk web atau aplikasi kamu? 

Jika kamu mencari penyedia layanan komputasi awan dengan load balancer yang andal, DCloud memiliki DBalance sebagai solusi unggulan yang dirancang khusus untuk meningkatkan dan mengelola web atau aplikasi kamu!

Dengan DBalance, kamu dapat mendistribusikan trafik masuk di seluruh infrastruktur server kamu untuk meningkatkan ketersediaan, kinerja dan keandalan aplikasi dan website kamu dalam skala besar, sehingga kamu dapat memastikan bahwa web atau aplikasi kamu berjalan dengan lancar setiap saat.

DBalance dari DCloud dapat membantu operasional sistem kamu, dengan kelebihannya, seperti:

  • Pengelolaan trafik
  • Memiliki panel kontrol sederhana dan intuitif
  • Memiliki sistem pemantauan yang lengkap

landing page DBalance

Dalam dunia digital yang terus berubah, load balancing tetap menjadi elemen penting dalam menjaga kinerja aplikasi dan infrastruktur jaringan yang handal. 

Dengan mengimplementasikan load balancing dengan cerdas, kamu dapat memastikan ketersediaan tinggi, skalabilitas, dan pengalaman pengguna yang optimal.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera tingkatkan kinerja dan pengelolaan web dan aplikasi kamu dengan menggunakan layanan komputasi awan yang terpercaya dari DCloud, dengan load balancer andalnya, yaitu DBalance!  

banner load balancer DCloud

Baca Juga: Pahami Pengertian Cloud Storage, Jenis, dan Manfaatnya

About The Author

Write A Comment