Kamu pasti sudah pernah mendengar tentang smart home, yang memungkinkan penghuninya untuk menyalakan AC, mematikan lampu, atau memantau CCTV melalui smartphone, bukan? Lebih canggih lagi, semua itu dapat dilakukan dengan bantuan virtual assistant seperti Siri, atau Alexa. 

Nah, ini semua menjadi mungkin karena teknologi Internet of Things (IoT). 

Apa itu Internet of Things? Internet of Things (IoT) adalah gagasan di mana objek fisik atau perangkat terhubung ke internet dan berkomunikasi, mengumpulkan, serta berbagi data tanpa intervensi manusia. 

Dalam konteks IoT, objek-objek ini dapat mencakup berbagai jenis perangkat seperti sensor, peralatan rumah tangga, kendaraan, dan perangkat lainnya yang dilengkapi dengan kemampuan komputasi dan konektivitas internet. 

Yuk, simak terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang IoT. 

Baca Juga: Apa itu Cloud Computing? Pengertian, Jenis Layanan, dan 5 Kelebihan Menggunakannya

Apa Itu Internet of Things (IoT)? 

apa itu internet of things?

IoT, atau Internet of Things, adalah konsep yang menggambarkan jaringan perangkat  yang terhubung melalui sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya untuk mentransfer data dengan sistem atau perangkat lain melalui internet.

Perangkat ini bisa berupa benda-benda rumah tangga biasa hingga alat-alat industri yang canggih.

Contohnya mesin pembuat kopi, mesin cuci, AC, sound system, thermostat, TV, dan perangkat elektronik lainnya yang dapat berkomunikasi satu sama lain. Hal ini disebut juga komunikasi antarmesin (Machine-to-Machine).

Dengan IoT, data dapat ditransfer melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia-ke-manusia atau manusia-ke-komputer. 

Sebuah entitas(thing) dalam Internet of Things dapat berupa seseorang dengan implan pemantau jantung, hewan peliharaan dengan pelacak pintar atau perangkat rumah pintar yang dapat dihubungkan ke internet. Bisa juga objek alami atau buatan lainnya yang dapat diberikan alamat IP dan mampu mentransfer data melalui jaringan.

IoT adalah salah satu teknologi paling penting dan terus berkembang seiring dengan lebih banyak bisnis yang menyadari potensi perangkat terhubung untuk menjaga daya saing mereka.

Baca Juga: Mengenal Proxy Server: Fungsi, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya

Contoh Internet of Things (IoT) 

contoh internet of things (IoT)

Smart Home

Dengan Internet of Things, kamu bisa membuat rumahmu serba otomatis, seperti: 

  • Sistem keamanan rumah yang terkoneksi dengan kamera, sensor, dan alarm
  • Sistem pencahayaan “pintar” yang mampu mengatur keterangan dan warna cahaya berdasarkan waktu atau preferensi pengguna.
  • Kunci pintu yang dibuka dengan sidik jari.
  • Pendingin atau penghangat ruangan “pintar” yang mampu menyesuaikan suhu berdasarkan banyaknya orang di suatu ruangan.

Smart City

  • Sistem manajemen lalu lintas cerdas yang mengoptimalkan arus lalu lintas dan mengurangi kemacetan.
  • Pelacakan lokasi secara real-time untuk transportasi publik, memungkinkan otoritas transportasi untuk mengoptimalkan rute dan jadwal.

Kesehatan

  • Fitness tracker yang dapat dikenakan, berfungsi memantau tingkat aktivitas, detak jantung, dan pola tidur.
  • Perangkat medis yang terhubung untuk pemantauan pasien jarak jauh, seperti monitor glukosa dan tekanan darah.
  • Dispenser pil pintar yang mengingatkan pasien untuk minum obat.

Lingkungan

  • Sensor IoT dipasang di wilayah perkotaan untuk mengukur parameter kualitas udara.
  • Perangkat IoT digunakan untuk memantau kualitas air di sungai, danau, dan lautan.
  • Sensor IoT juga dapat digunakan sebagai alat deteksi bencana, seperti memantau kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.

Bagaimana Cara Kerja Internet of Things (IoT)?

Internet of Things adalah teknologi yang sebagian besar didukung oleh konektivitas antar perangkat, sehingga dapat saling berkomunikasi satu sama lain. 

Maka dari itu, IoT bekerja dengan menghubungkan perangkat dan objek dengan internet, sehingga mereka dapat mengumpulkan dan bertukar data. Data ini kemudian dapat diproses, dianalisis, dan digunakan untuk membuat keputusan atau memicu tindakan. 

cara kerja internet of things

Untuk menjalankan fungsinya, terdapat beberapa komponen penting dalam IoT, diantaranya: 

    • Sensor dan perangkat. Dalam Internet of Things, sensor berguna untuk mengumpulkan data, seperti temperatur, kelembaban udara, pergerakan, atau informasi penting lainnya, tergantung pada fungsi perangkatnya.
    • Konektivitas. Perangkat yang terlibat terkoneksi dengan internet melalui berbagai teknologi komunikasi seperti Wi-Fi, Bluetooth, jaringan seluler, dan lainnya. Konektivitas ini memungkinkan setiap perangkat tersebut untuk mengirim dan menerima data.
    • Pengumpulan data. Sensor di perangkat Internet of Things (IoT) secara terus-menerus mengoleksi informasi dari sekitarnya. Jenis data ini dapat berupa informasi real-time atau pengukuran yang dilakukan secara berkala.
  • Pemrosesan data di cloud atau edge. Data yang dikumpulkan diproses baik di edge (di perangkat itu sendiri atau di gateway lokal) atau di cloud. Edge computing sering digunakan untuk mengurangi latensi dan mengambil keputusan dengan cepat, sementara cloud computing memungkinkan analisis dan penyimpanan data yang lebih luas.
  • Platform IoT. Platform IoT berfungsi sebagai perantara, memfasilitasi komunikasi yang lancar antara perangkat dan aplikasi dalam ekosistem IoT. Mereka mengelola perangkat yang terhubung, menangani penyimpanan dan pengolahan data, serta menawarkan layanan tambahan seperti keamanan dan analitika
  • Aplikasi dan user interface. Memungkinkan interaksi pengguna dengan perangkat IoT melalui berbagai platform seperti aplikasi, dasbor, atau antarmuka lainnya. Adanya user interface ini memungkinkan pengguna untuk mengawasi dan mengendalikan perangkat terhubung.
  • Otomasi dan kontrol. Perangkat dapat diprogram untuk melakukan tindakan tertentu secara otomatis berdasarkan data yang dikumpulkan.
  • Machine learning dan artificial intelligence. Dapat digunakan untuk membuat prediksi, mengoptimalkan operasi, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Baca Juga: Apa Itu Data Center dan Manfaatnya Dalam Menjaga Data?

Tantangan Menggunakan IoT

Penggunaan Internet of Things (IoT) membawa sejumlah tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan. Seiring dengan pertumbuhan jumlah perangkat yang terhubung, permukaan serangan meningkat, membuka peluang bagi peretas untuk mencuri informasi rahasia dengan meningkatnya pertukaran data antar-perangkat.

Manajemen perangkat juga menjadi semakin sulit seiring dengan peningkatan jumlah perangkat IoT. Organisasi dapat dihadapkan pada tugas yang rumit untuk mengumpulkan dan mengelola data dari sejumlah besar perangkat IoT.

Selain itu, adanya bug dalam sistem dapat berpotensi merusak perangkat terhubung lainnya, sementara masalah kompatibilitas antar-perangkat semakin rumit karena belum ada standar kompatibilitas internasional untuk IoT. Hal ini membuat perangkat dari produsen yang berbeda kesulitan untuk berkomunikasi satu sama lain.

Namun demikian, tidak hanya tantangan, risiko juga meruncing pada serangan umum pada IoT, seperti peningkatan hak istimewa dan peretasan firmware. 

Oleh karena itu, dianjurkan agar individu dan organisasi mengambil sejumlah langkah pencegahan. Salah satunya adalah menjauhi Universal Plug and Play, yang dapat membuat perangkat di jaringan yang sama berkomunikasi secara otomatis. 

Langkah lainnya termasuk mengubah kata sandi default dan pengaturan router, serta menerapkan model zero-trust yang membatasi akses hanya pada yang benar-benar diperlukan, sambil mengotentikasi dan memverifikasi setiap interaksi jaringan.

Keuntungan Menggunakan IoT

Penggunaan Internet of Things (IoT) memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Akses Informasi Universal: Memungkinkan akses ke informasi dari mana saja, kapan saja, dan melalui berbagai perangkat, memberikan fleksibilitas yang tinggi.
  2. Peningkatan Komunikasi: Meningkatkan efisiensi pertukaran informasi antar perangkat elektronik terhubung, mendukung konektivitas yang lebih baik.
  3. Transfer Data yang Efisien: Mendukung transfer data paket melalui jaringan terhubung, menghemat waktu dan biaya operasional.
  4. Pengumpulan Data Massal: Menyediakan wawasan berharga melalui pengumpulan data besar dari sejumlah perangkat, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
  5. Analisis Data di Tepi (Edge): Meningkatkan efisiensi dan respons waktu dengan melakukan analisis data di edge, mengurangi beban data yang harus dikirimkan ke cloud.
  6. Otomatisasi Tugas: Mengotomatisasi tugas-tugas operasional untuk meningkatkan kualitas layanan bisnis dan mengurangi keterlibatan manusia.

Kesimpulan

IoT membantu meningkatkan kecerdasan dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan. Sebagai konsumen, kita dapat memanfaatkan perangkat ber-embedded IoT, seperti mobil pintar, smartwatch, atau termostat pintar, untuk mempermudah kehidupan kita. 

Sebagai contoh, ketika tiba di rumah, mobil bisa berkomunikasi dengan garasi untuk membuka pintu, termostat dapat menyesuaikan suhu sesuai pengaturan, dan pencahayaan dapat diatur menjadi lebih nyaman.

Selain menyediakan perangkat pintar untuk mengotomatisasi rumah, IoT juga sangat penting dalam dunia bisnis. Ini memberikan organisasi pandangan real-time tentang bagaimana sistem bekerja, memberikan wawasan dari kinerja mesin hingga operasi rantai pasok dan logistik.

IoT memungkinkan mesin untuk menyelesaikan tugas-tugas tanpa campur tangan manusia. Perusahaan dapat mengotomatisasi prosesnya, mengurangi biaya tenaga kerja, limbah, dan meningkatkan layanan.

Dengan bantuan IoT, biaya produksi dan pengiriman barang dapat ditekan, sambil memberikan transparansi dalam transaksi dengan pelanggan.

Baca Juga: 5 Peran Komputasi Awan dalam Pembangunan dan Implementasi Smart City

About The Author

Write A Comment