Ketika mengakses sebuah website, tentunya kamu akan mengetikkan domain bukan?Misalnya, saat ingin membuka website Google, kamu akan mengetik “google.com” di kolom browser web.

Namun, yang terjadi pada server di belakang layar, sistem akan memetakan nama tersebut ke IP address yang sesuai, seperti 142.251.175.101.

Nah, proses ini dilakukan oleh DNS (Domain Name System).

Dengan DNS, kamu tidak perlu mengetikkan IP address ketika ingin mengunjungi sebuah website. 

Lalu apa itu DNS?

Apa Itu DNS (Domain Name System?)

apa itu domain name system

DNS (Domain Name System) adalah sistem yang memetakan nama domain ke IP address yang terkait dengan situs web atau layanan internet lainnya.

DNS dan IP address memiliki keterkaitan yang erat dalam proses penemuan dan akses ke website di internet. 

IP address merupakan serangkaian angka yang dimiliki oleh semua perangkat komputer agar saling terhubung dalam jaringan internet serta untuk mengidentifikasi setiap situs web.

Pada dasarnya, komputer mengakses website menggunakan IP address, namun kita pasti kesulitan untuk menghafal semua angka tersebut. 

Dengan DNS, kamu dapat mengakses website dengan hanya menggunakan nama domain yang mudah diingat, tanpa harus mengingat IP address berupa numerik yang rumit. 

Baca Juga: Pahami Pengertian Domain, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya 

Fungsi DNS

Setelah mengetahui apa itu DNS, pasti kamu juga sudah memahami inti fungsi DNS, bukan? Singkatnya, DNS memiliki tiga fungsi, yaitu:

  • Meminta informasi IP address sebuah website berdasarkan nama domain
  • Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP address yang dimasukkan
  • Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email

Nah, pasti sekarang kamu bertanya-tanya, kenapa harus menggunakan DNS? Apa keunggulannya?

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Cloud Server, Kelebihan & Cara Kerja

Keunggulan Menggunakan DNS

Berikut beberapa keunggulan menggunakan DNS:

1. Kemudahan Mengakses Website

DNS memungkinkan kamu untuk mengakses website dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat, tanpa harus mengingat IP address yang berbentuk rangkaian angka.

2. Konsisten dalam Penggunaan

Jika suatu saat ada perubahan pada IP address yang digunakan, kamu tetap bisa menggunakan nama domain yang sama. Dengan demikian, kamu dapat tetap mengakses ke website tersebut meskipun IP address sudah diganti.

3. Mudah Dikonfigurasi

DNS menyediakan fitur pembaruan, sehingga ketika terjadi kendala pada IP address yang digunakan, kamu dapat mengganti dengan IP yang berbeda dengan mudah. Kamu hanya perlu melakukan update data pencocokan DNS dan IP address. 

4. Lebih Cepat

​​Sistem DNS memungkinkan penggunaan DNS server yang dapat menangani permintaan data lebih cepat. Dengan banyaknya website yang muncul, kecepatan mengakses informasi dari sebuah website menjadi penting.

Cara Kerja DNS

Terdapat empat rangkaian proses utama pada cara kerja DNS. Berikut adalah prosesnya:

1. DNS Recursor

DNS recursor atau biasa disebut dengan recursive resolver bertugas untuk menemukan IP address yang sesuai dengan nama domain yang diminta. Saat kamu memasukkan nama domain ke dalam browser, perangkat akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS recursor.

Jika informasi yang diminta tidak ditemukan dalam cache, maka sistem akan meminta server lain untuk memenuhi permintaan tersebut dengan mencari informasi di cache ISP (Internet Service Provider).

2. Root Nameservers

Apabila informasi yang diminta tidak ditemukan pada cache ISP, maka recursor akan meminta bantuan pada Root Name server. 

Tidak seperti server lain, root nameserver berfungsi untuk mengarahkan permintaan ke lokasi yang tepat.

Setelah menerima permintaan dari DNS recursor, root nameserver akan memeriksa TLD milik domain yang kamu buka, lalu recursive resolver akan diarahkan ke nameserver TLD yang tepat.

3. TLD Nameserver

TLD nameserver adalah server yang bertanggung jawab untuk mengelola informasi terkait dengan ekstensi domain umum seperti .org, .com, .edu, .id, dan sebagainya. 

Dalam proses pencarian DNS, TLD nameserver berperan sebagai perantara antara DNS recursive resolver dan authoritative nameserver.

4. Authoritative nameservers

Setelah menerima permintaan dari Root Name server, TLD nameserver akan memberikan informasi tentang lokasi authoritative nameserver yang berkaitan dengan domain yang diminta. 

Kemudian, DNS recursive resolver akan menghubungi authoritative nameserver yang diberikan oleh TLD nameserver. 

Authoritative nameserver adalah server yang memiliki informasi lengkap tentang domain tertentu, seperti alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut.

Hierarki DNS

Dalam DNS, ada struktur hierarkis yang digunakan untuk mengelompokkan komponen-komponen dari sebuah domain. Domain disusun dalam hierarki seperti berikut:

hierarki dns

1. Root-Level Domain

Bagian teratas dari struktur DNS dan merupakan titik awal dalam pencarian DNS. Root-Level Domain adalah bagian dari nama domain yang muncul setelah www.

2. Top-Level Domain (TLD)

TLD adalah adalah jenis domain paling umum dan terletak pada bagian paling akhir dari sebuah nama domain. Contoh TLD termasuk .com, .net, .org, .edu, dan .gov

Terdapat tiga jenis TLD yang umumnya dipakai: 

  • Generic Top-Level Domain (gTLD) adalah jenis TLD yang umumnya memiliki makna lebih umum dan tidak terbatas pada lokasi geografis atau kategori tertentu. Contoh gTLD meliputi .com, .net, .org, .info, dan .biz.
  • Country Code Top Level Domain (cCLTD) adalah TLD yang terkait dengan suatu negara atau wilayah geografis tertentu. Misalnya, .id untuk Indonesia, .us untuk Amerika Serikat, .au untuk Australia, dan .my untuk Malaysia.
  • Sponsored Top-Level Domain (sTLD) adalah TLD yang diatur oleh badan atau organisasi tertentu, biasanya untuk tujuan khusus atau terkait dengan suatu industri atau komunitas tertentu. Contoh sTLD termasuk .go (untuk pemerintahan) dan .edu (untuk pendidikan).

3. Second-Level Domain (SLD)

SLD adalah bagian domain yang langsung di bawah TLD. Contohnya dalam “google.com”, “google” adalah SLD.

4. Subdomain

Subdomain adalah bagian dari domain utama yang ditempatkan di depan nama domain utama dan dipisahkan oleh titik. Subdomain memungkinkan kamu untuk membuat struktur yang lebih terperinci di dalam situs web utama kamu. 

5. Hostname

Hostname atau bisa disebut juga dengan scheme merupakan bagian yang mengawali sebuah URL. Bagian ini menunjukkan sebuah fungsi dari sebuah website atau halamannya. Contoh paling banyak digunakan, yaitu https:// atau Hypertext Transfer Protocol Secure. 

Jenis-Jenis DNS

Berikut adalah 10 jenis DNS record yang sering dijumpai dalam sistem DNS:

  • A Record: Digunakan untuk mengaitkan sebuah nama domain dengan IPv4 address.
  • AAAA Record: Mirip dengan A record, tetapi digunakan untuk mengaitkan sebuah nama domain dengan IPv6 address.
  • CNAME (Canonical Name) Record: Digunakan untuk membuat alias dari domain atau subdomain yang kamu miliki.
  • MX (Mail Exchange) Record: Merekam server SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yang berfungsi untuk menerima dan mengirim email untuk sebuah domain.
  • NS (Name Server) Record: Menunjukkan server DNS mana yang berwenang untuk domain tersebut.
  • TXT Record: Jenis catatan yang digunakan untuk menyimpan teks dalam format yang dapat diakses oleh layanan DNS.
  • PTR Record: Digunakan untuk melakukan reverse DNS lookup, yaitu mencari nama domain berdasarkan IP address.
  • SOA (Start of Authority) Record: Menyimpan informasi penting tentang domain atau zona seperti alamat email administrator, kapan domain terakhir diperbarui, dan lainnya.
  • SRV (Service) Record: Digunakan untuk membantu mengidentifikasi lokasi server, seperti nama host, nomor port, dan detail protokolnya.
  • CERT Record: Menyimpan sertifikat dan daftar pencabutan sertifikat (CRL) terkait dalam sistem nama domain.

Inilah beberapa jenis DNS record yang umum ditemukan dalam sistem DNS untuk mengelola dan mengatur informasi domain dan layanan yang terkait.

Nah, setelah membaca artikel ini, pasti kamu sudah memahami apa itu DNS, bukan? 

DNS bukan hanya sekadar alat teknis untuk memetakan nama domain ke IP address, tetapi juga dasar yang memungkinkan interaksi online yang mulus dan efisien. 

Dari fungsi dasarnya dalam memfasilitasi akses website hingga keunggulannya, DNS memainkan peran penting dalam menyatukan jaringan internet yang rumit. 

Seiring dengan terus bertambahnya jumlah website dan layanan online, pemahaman yang mendalam tentang DNS menjadi semakin penting bagi kamu sebagai individu maupun organisasi yang ingin tetap bersaing dalam ranah digital yang terus berkembang.

Baca Juga: Pahami Pengertian Cloud Storage, Jenis, dan Manfaatnya

About The Author

Write A Comment