Saat kamu ingin membuat situs web, salah satu pemahaman yang harus kamu kuasai adalah pemahaman soal domain.

Secara sederhana, pengertian domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu entitas di dunia maya, seperti situs web. 

Ketika kamu ingin mengakses laman YouTube, tentunya kamu akan menuliskan youtube.com di browser, bukan? Nah, yang kamu tulis di browser itulah yang disebut dengan domain.

Untuk memahami lebih lanjut tentang domain, kita perlu menjelajahi fungsi dan peran pentingnya dalam menyediakan akses ke berbagai platform di internet.

Jadi, apa itu domain? Yuk simak pembahasannya! 

Pengertian Domain

Domain adalah ringkasan dari deretan nomor alamat IP yang sengaja dibuat untuk mempermudah kamu mengakses sebuah website. 

Tanpa domain, kamu harus mengetik serangkaian angka yang disebut alamat IP atau IP address di kolom pencarian browser setiap kali mau mengunjungi sebuah website. 

Tentu saja ini akan sangat menyulitkan kamu karena ada jutaan website di dunia ini dengan alamat IP yang beragam. Contoh alamat IP yaitu 101.151.163.90.

Dengan adanya domain, kamu hanya perlu memasukkan nama domain di kolom pencarian, kemudian server akan menerjemahkan domain tersebut dan melacaknya ke alamat IP yang sesuai. 

Oleh karena itu, kamu tidak perlu bersusah payah mengingat rangkaian numerik untuk segala hal yang kamu cari di internet.

Domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama domain (domain name) dan ekstensi domain (domain extension)

Nama domain adalah bagian yang paling menjadi sorotan dan mencerminkan merek atau identitas situs web. 

Sedangkan, ekstensi domain adalah bagian akhir dari nama domain dan menentukan jenis atau kategori situs web. Contoh ekstensi domain meliputi “.com,” “.net,” “.org,” dan “.co.id .”

Misalnya, dalam “www.dcloud.co.id” “dcloud” adalah nama domainnya dan “.co.id” adalah ekstensi domainnya. 

Contoh Domain

Berikut adalah beberapa contoh domain yang biasa digunakan:

  • .com : digunakan untuk situs komersial.
  • .org : digunakan untuk keperluan organisasi.
  • .net : digunakan untuk perusahaan teknologi jaringan, seperti penyedia jasa internet.
  • .edu : digunakan untuk lembaga pendidikan.
  • .ac.id : digunakan untuk lingkungan akademik/perguruan tinggi di Indonesia
  • .co.id : digunakan untuk website bisnis atau kegiatan komersial di Indonesia.

Fungsi Domain

Fungsi domain sangat penting dalam konteks internet yang melibatkan identifikasi, navigasi, dan organisasi. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari domain:

1. Identifikasi Lokasi

Domain digunakan sebagai alamat untuk mengidentifikasi lokasi spesifik di internet. Ini memberikan cara yang mudah diingat untuk menemukan dan mengakses situs web. 

Jika diibaratkan, nama domain adalah alamat fisik website kamu di internet. 

2. Ketahanan Terhadap Perubahan Alamat IP

Domain membantu mengatasi kendala perubahan alamat IP server. Meskipun alamat IP server mungkin berubah, domain tetap konstan, memungkinkan kamu untuk tetap terhubung tanpa harus mengingat alamat IP yang berubah-ubah.

3. Branding dan Identitas

Domain sering menjadi bagian penting dari identitas brand, perusahaan, atau organisasi lainnya. Memiliki domain yang mudah diingat dan terkait erat dengan nama atau tujuan situs web dapat memperkuat identitas suatu organisasi.

4. Organisasi dan Kategorisasi

Domain dapat mencerminkan organisasi atau kategori tertentu. Misalnya, domain dengan ekstensi .edu digunakan oleh lembaga pendidikan, sementara domain dengan ekstensi .go dikhususkan untuk situs web pemerintahan.

Melalui fungsi-fungsi ini, domain memainkan peran penting dalam membentuk dan memfasilitasi internet, memungkinkan kamu untuk mengakses dan berinteraksi dengan berbagai sumber daya yang tersebar di internet.

Perbedaan Domain vs URL

Seringkali, penyebutan domain dan URL tertukar, karena keduanya memiliki arti yang saling berkaitan. Apa perbedaan domain dan URL?

URL (Uniform Resource Locator) adalah tautan referensi ke halaman tertentu di sebuah website. 

Ketika kamu mengetik nama domain di browser, pasti kamu akan diarahkan ke halaman utama situs web, tetapi apabila kamu mengetik URL, kamu dapat langsung masuk ke halaman tertentu dalam situs web tersebut.

URL terdiri dari beberapa bagian:

pengertian domain dan URL sering tertukar, karena keduanya memiliki arti yang saling berkaitan. Apa perbedaan domain dan URL?

  • Protokol adalah metode yang digunakan browser web kamu untuk berkomunikasi dengan server host situs web. Protokol yang paling umum adalah HTTP (Hypertext Transfer Protocol). 

HTTPS adalah versi HTTP yang lebih aman yang mengenkripsi data yang dikirim antara browser web kamu dan server situs web.

  • Nama domain menjadi identitas web dan memberi tahu browser web kamu server mana yang harus dihubungkan untuk mengambil konten situs web.
  • Domain extension mengikuti titik setelah nama domain. Dapat berjenis Top-Level Domain, Country Code Top-Level Domain, dan lain sebagainya.
  • Path adalah lokasi spesifik halaman di server. Misalnya, jika kamu ingin mengunjungi halaman “Domain” di situs web tersebut, pada path nya akan tertulis “/domain.html.

Contohnya, dalam “https://www.dcloud.co.id/domain“, “https” adalah protokol, “www.dcloud.co.id” adalah domain, dan “/domain” adalah path.

Jadi, secara umum, domain adalah bagian dari URL. 

URL adalah alamat lengkap yang mencakup semua informasi yang diperlukan untuk mengakses sesuatu di internet. Sementara itu, domain hanya merujuk kepada bagian tertentu dari URL yang memberikan identifikasi situs web.

Jenis-Jenis Domain

Jenis-jenis domain ditentukan oleh ekstensi yang terdapat pada bagian akhir nama domain. Berikut adalah beberapa jenis domain yang umum:

1. TLD

Top-Level Domain (TLD) adalah jenis domain paling umum dan terletak pada bagian paling akhir dari sebuah nama domain. Contoh TLD termasuk .com, .net, .org, .edu, dan .gov

2. ccTLD

Country Code Top-Level Domain (ccTLD) adalah TLD yang terkait dengan suatu negara atau wilayah geografis tertentu. Misalnya, .id untuk Indonesia, .us untuk Amerika Serikat, .au untuk Australia, dan .my untuk Malaysia.

Country Code Top-Level Domain (ccTLD) adalah TLD yang terkait dengan suatu negara atau wilayah geografis tertentu.

3. gTLD

Generic Top-Level Domain (gTLD) adalah jenis TLD yang umumnya memiliki makna lebih umum dan tidak terbatas pada lokasi geografis atau kategori tertentu. Contoh gTLD meliputi .com, .net, .org, .info, dan .biz.

4. sTLD

Sponsored Top-Level Domain (sTLD) adalah TLD yang diatur oleh badan atau organisasi tertentu, biasanya untuk tujuan khusus atau terkait dengan suatu industri atau komunitas tertentu. Contoh sTLD termasuk .go (untuk pemerintahan) dan .edu (untuk pendidikan).

5. Subdomain

Subdomain adalah bagian dari domain utama yang ditempatkan di depan nama domain utama dan dipisahkan oleh titik. Subdomain memungkinkan kamu untuk membuat struktur yang lebih terperinci di dalam situs web utama kamu. 

Jika kamu memiliki situs web dengan nama domain contoh.com, kamu dapat membuat subdomain seperti blog.contoh.com untuk bagian blog, shop.contoh.com untuk toko online, dan sebagainya. 

Setiap subdomain dapat memiliki konten dan fungsi yang berbeda sesuai kebutuhan kamu.

Tips Memilih Nama Domain

Saat memilih nama domain, berikut hal-hal yang harus kamu pertimbangkan:

  • Cantumkan Nama Bisnis

Cantumkan nama entitas bisnis kamu pada domain. Hasil pencarian dengan kata kunci nama entitas akan menawarkan pengenalan yang lebih baik dan meningkatkan efektifitas lalu lintas situs web kamu. Contoh: datacomm.co.id  

  • Hindari Nama yang Rumit

Pilihlah nama yang ringkas, serta hindari tanda hubung, angka, hingga bahasa gaul di domain kamu. Elemen penamaan domain yang panjang dan kompleks seperti ini akan membuat alamat situs web kamu lebih sulit dijangkau dan diingat. Contoh: dcloud.co.id

Elemen penamaan domain yang panjang dan kompleks akan membuat alamat situs lebih sulit dijangkau dan diingat.

  • Lakukan Pengecekan Hak Paten

Hal yang simple namun penting adalah pemeriksaan hak paten dari nama domain yang akan digunakan. Di Indonesia, kamu bisa menggunakan website PDKI (Pangkalan Data Kekayaan Intelektual) sebagai acuan.

  • Nama Sesuai Target Audiens

Buat nama domain yang sesuai target audiens kamu. Berdasarkan geolokasi, budaya atau tema lainnya yang sesuai audiens bisnis atau organisasi kamu. Contoh: urbanjabar.com

  • Identitas Domain yang Lokal

Jika kamu memiliki entitas bisnis dengan target audiens yang lokal, kamu bisa pilih domain khusus negara seperti .co.id, atau .id. Identitas domain khusus negara membantu mencitrakan entitas bisnis kamu secara lokal.

Cara Membeli Domain

Jika kamu sudah memahami apa itu domain dan jenisnya, kamu pasti bertanya-tanya, bagaimana cara registrasi domain?

Pas banget! DCloud menyediakan berbagai jenis domain dengan harga terjangkau dan cara beli yang mudah. Kamu hanya perlu registrasi di Customer Portal dan mengikuti langkah-langkah cara registrasi domain.

Domain DCloud memudahkan kamu untuk mengatur, melihat, dan mengubah nama server sesuai dengan kebutuhan identitas bisnis. 

DCloud sebagai penyedia layanan cloud yang mendukung ubuntu

Dengan DCloud, keamanan informasi pribadi yang terdapat dalam IP Private kamu akan terjaga. IP Private tidak akan terdeteksi oleh pencarian WHOIS, ini memastikan informasi pribadi disembunyikan dari pandangan publik dan melindungi kamu dari pencurian identitas.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera daftarkan nama domain untuk situs web kamu di DCloud sekarang juga!

About The Author

Write A Comment