Kapasitas perangkat yang terbatas seringkali menyulitkan kehidupan kita di masa digitalisasi seperti saat ini. Upgrade kapasitas perangkat harus terus dilakukan untuk mendapatkan penyimpanan yang lebih besar.

Apalagi jika kamu memiliki bisnis berbasis digital yang membutuhkan skala penyimpanan independen yang besar dan dapat dikontrol secara mandiri dari server cloud masing-masing. 

Beralih ke penyimpanan blok cloud merupakan opsi yang tepat bagi kamu atau organisasi karena berbagai alasan. Misalnya, penyimpanan blok cloud merupakan penyimpanan berkinerja tinggi untuk database atau aplikasi intensif dan analisis data berskala besar.

Selain satu permasalahan yang dihadapi oleh orang-orang adalah ketergantungan pada perangkat fisik yang memerlukan biaya lebih dan penyimpanan yang memakan ruang.

Dengan penyimpanan blok cloud, pengguna dapat memperoleh kapasitas penyimpanan yang skalabel dan fleksibel, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan kebutuhan penyimpanan mereka seiring pertumbuhan data.

Banyak perusahaan telah beralih ke penyimpanan blok karena mereka mampu memelihara banyak server untuk tujuan penyimpanan data. Akibatnya, penyimpanan blok dapat dibagi di antara berbagai server hanya dengan mengubah alamat tujuan.

Sangat banyak keuntungan menggunakan penyimpanan blok. Dengan kebutuhan untuk mencari penyimpanan berskala besar yang fleksibel, kamu tidak perlu lagi repot untuk mengurus data sendiri dan serahkan pada penyedia layanan penyimpanan block.

Untuk menjawab kegelisahan tersebut, layanan DBlock hadir guna menjawab kebutuhan kalian akan penyimpanan berskala besar tanpa perlu upgrade kapasitas perangkat secara rutin alias fleksibel.

Sebelum itu, kamu perlu mengetahui beberapa hal mengenai penyimpanan blok. Berikut adalah pemahaman mengenai apa itu penyimpanan blok, komponen yang terdapat di dalamnya, hingga keunggulan dari penyimpanan blok cloud.

Baca Juga: Penyimpanan Objek Cloud: Solusi Hadapi Overcapacity

Model penyimpanan blok cloud yang biasa ditemukan

Apa Itu Penyimpanan Blok?

Penyimpanan blok atau block storage adalah penyimpanan data di mana tiap blok bertindak sebagai perangkat penyimpanan individual yang dikonfigurasi oleh administrator. Dalam penyimpanan ini, data akan disimpan dalam ruang berukuran tetap yang disebut penyimpanan blok. Setelahnya, penyimpanan blok akan memecah data lalu membaginya ke dalam blok-blok.

Blok-blok ini dibuat dan diidentifikasikan dengan nama atau alamat yang unik, sehingga nama inilah yang kemudian digunakan sebagai metadata untuk tiap blok. Blok-blok ini juga dipartisi dengan pengoptimalan efisiensi sehingga dapat bekerja di sistem operasi yang berbeda.

Pemartisian blok-blok dilakukan untuk mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan kinerja sistem secara keseluruhan. Karena setiap blok memiliki tugas atau fungsi yang jelas, sistem operasi dapat mengakses dan memproses data dengan mudah.

Blok-blok ini dirancang agar dapat bekerja di berbagai jenis sistem operasi yang memiliki cara kerja berbeda dalam mengelola dan mengorganisir data. Akan tetapi, setiap blok juga dapat dikonfigurasi untuk bekerja dengan sistem operasi yang berbeda.

Cara kerja penyimpanan blok cloud

Data kemudian akan disimpan biasanya di Storage Area Networks (SAN) atau penyimpanan cloud, yang membuat kumpulan ruang penyimpanan bersama yang bisa dihubungkan ke server mana pun dengan cepat, layaknya perangkat penyimpanan eksternal bersama.

Penyimpanan blok juga menangani pengambilan data menggunakan metadata untuk menemukan blok yang diinginkan, kemudian mengatur data di dalamnya menjadi file yang lengkap.

Oleh karena itu, dibandingkan dengan metode penyimpanan lokal lainnya, penyimpanan blok lebih andal dan efisien dalam mengirimkan data. Apalagi untuk data berskala kecil yang rinci.

Perlu dicatat bahwa setiap sistem operasi dan lingkungan komputasi memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda ketika memilih sistem file yang sesuai. Maka dari itu format file harus disesuaikan dengan persyaratan dan kompatibilitas sistem yang digunakan.

Penyimpanan blok juga memiliki sistem latensi yang rendah. Hal ini karena file pada blok-blok akan disimpan dekat satu sama lain dan terstruktur. Maka dari itu file lebih mudah diakses, serta respons dan transfer daya lebih cepat dilakukan dengan performa yang tinggi.

Program software yang terpisah dari media penyimpanan akan mengontrol bagaimana blok ditempatkan dan diatur di seluruh penyimpanan. Contoh paling umum dari penyimpanan blok adalah SAN, iSCSI, dan disk lokal. 

Penyimpanan blok adalah jenis penyimpanan yang paling umum digunakan untuk sebagian besar aplikasi.

Baca Juga: DReplicate: Replikasi Basis Data Sebelum Terjadi Gangguan Pada Data

Elemen Arsitektur dan Komponen Penyimpanan Blok Cloud

Terdapat beberapa elemen arsitektur dan komponen penting yang umumnya terdapat dalam penyimpanan blok cloud. Berikut beberapa di antaranya.

1. Blok Data

Blok data merupakan unit penyimpanan dasar dalam penyimpanan blok cloud. Blok-blok data ini biasanya memiliki ukuran pasti dan dapat diakses menggunakan alamat yang sesuai.

2. Cluster dan Server

Arsitektur berbasis kluster—di mana beberapa server atau node bekerja sama untuk meningkatkan kinerja—adalah hal yang umum dilakukan dalam penyimpanan blok cloud.

3. Jaringan Penyimpanan

Jaringan penyimpanan terdiri dari jaringan lokal pusat data dan jaringan luas yang digunakan untuk menghubungkan pusat data terdistribusi. Jaringan ini memungkinkan server penyimpanan blok dan entitas yang mengakses atau mengelola data dapat berkomunikasi satu sama lain.

5. Kontroler Penyimpanan

Data ditransfer antara klien atau aplikasi dan penyimpanan blok cloud melalui protokol komunikasi. Pemilihan protokol komunikasi dalam penyimpanan blok cloud tergantung pada infrastruktur dan kebutuhan spesifik dari penyimpanan dan jaringan yang digunakan.

Dalam hal ini, protokol komunikasi yang biasa digunakan oleh penyedia layanan penyimpanan blok cloud:

  • Fiber Channel over Ethernet (FCoE): FCoE adalah protokol yang menggabungkan protokol Fiber Channel (FC) dengan Ethernet. Protokol ini memungkinkan pengiriman data blok dan perintah blok menggunakan infrastruktur jaringan Ethernet yang umum digunakan dalam cloud computing.
  • iSCSI (Internet Small Computer System Interface): iSCSI adalah protokol yang mengizinkan komputer mengakses penyimpanan blok melalui jaringan TCP/IP. iSCSI memungkinkan akses ke penyimpanan blok jarak jauh melalui jaringan IP, sehingga memungkinkan penyimpanan blok cloud.
  • NVMe-oF (Non-Volatile Memory Express over Fabrics): Protokol ini memungkinkan perangkat penyimpanan flash yang menggunakan protokol NVMe untuk mengirimkan perintah dan data blok melalui jaringan seperti Ethernet atau Fiber Channel.

6. Protokol Komunikasi

Data ditransfer antara klien atau aplikasi dan penyimpanan blok cloud melalui protokol komunikasi. Fibre Channel, iSCSI (Internet Small Computer System Interface), dan NVMe-oF (Non-Volatile Memory Express over Fabrics) adalah beberapa protokol yang umum digunakan.

7. Interkoneksi

Interkoneksi mengacu pada koneksi fisik antara server penyimpanan dan perangkat penyimpanan fisik seperti hard disk drive (HDD) atau solid-state drive (SSD). Ini dapat mencakup kabel dan konektor yang memungkinkan transfer data yang cepat dan konsisten.

8. Manajemen Metadata

Metadata digunakan untuk menyimpan informasi tentang blok data, termasuk alamat logis, status, dan atribut lainnya. Manajemen metadata sangat penting untuk mengelola dan melacak blok data.

9. Keamanan dan Enkripsi

Komponen keamanan seperti enkripsi data, kontrol akses, dan tindakan keamanan lainnya menjadi bagian integral dari penyimpanan blok cloud untuk melindungi data yang riskan dari ancaman dan kebocoran.

Dalam penyimpanan blok cloud, perusahaan dapat mengimplementasi dan mengonfigurasi  beberapa komponen dan aspek penting arsitektur penyimpanan blok, tetapi beberapa konsep-konsep di atas lah yang umumnya ada dalam infrastruktur penyimpanan blok cloud.

Baca Juga: Apa itu Serangan DDoS? 5 Cara Melindungi Bisnis Digital dari DDoS Attack

Keunggulan penyimpanan blok cloud untuk mempermudah Anda

5 Keunggulan Menggunakan Penyimpanan Blok Cloud

Guna meningkatkan efisiensi dan skalabilitas data, kamu perlu mempertimbangkan penyedia layanan yang memiliki beberapa aspek penting yang unggul untuk memudahkan pengelolaan data kamu.

Berikut adalah lima keunggulan penyimpanan blok cloud yang akan mendukung kinerja penyimpanan kamu.

1. Fleksibel dengan Skalabilitas yang Tinggi

Pengguna dapat mengalokasikan dan mengatur kapasitas penyimpanan sesuai dengan kebutuhan. Dengan kemampuan untuk menambah atau mengurangi kapasitas secara fleksibel, penyimpanan blok memungkinkan untuk mengatasi masalah pertumbuhan data yang cepat.

2. Kinerja yang Tinggi

Untuk aplikasi yang membutuhkan akses data yang cepat, seperti aplikasi web berperforma tinggi, database, dan sistem transaksi online, penyimpanan blok cloud sangat cocok digunakan. 

Hal ini karena teknologi ini memungkinkan akses langsung ke blok-blok data individual, yang meminimalkan latensi (waktu yang dibutuhkan untuk mengakses dan mengambil blok dari penyimpanan) dan memungkinkan operasi input/output yang efisien data. 

Penyimpanan blok mempercepat transfer data, menawarkan latensi rendah, dan sangat baik untuk aplikasi yang membutuhkan operasi input/output tinggi per detik seperti sistem operasi.

3. Redundansi dan Keandalan

Seringkali, penyimpanan blok menawarkan sistem redundansi dan fitur keandalan tinggi. Data dapat diduplikasi secara real-time di berbagai blok penyimpanan, sehingga mengurangi risiko kehilangan data karena kegagalan sistem pada hardware.

Jika hardware gagal, data dapat dipulihkan dari salinan yang tersedia, yang membantu menjaga integritas dan kontinuitas kelangsungan bisnis.

4. Replikasi Data dan Snapshot

Tempat penyimpanan blok biasanya memiliki fitur replikasi dan snapshot data. Snapshot memungkinkan pengguna membuat salinan atau “foto” dari data pada titik waktu tertentu, yang berguna untuk pemulihan, pengujian, atau analisis data.

Replikasi, di sisi lain, memungkinkan pengguna membuat salinan data yang identik di tempat fisik yang berbeda, yang memberikan perlindungan tambahan terhadap bencana alam atau gangguan lainnya.

5. Integrasi Mudah dengan Infrastruktur Cloud

Umumnya penyimpanan blok telah memiliki API (Application Programming Interface) yang kompatibel dengan berbagai infrastruktur cloud. Hal ini memungkinkan pengguna mengintegrasikan penyimpanan blok dengan infrastruktur yang ada, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan data di lingkungan cloud.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, kamu dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan skalabilitas pengelolaan data yang kamu butuhkan.

DBlock: Layanan Penyimpanan Blok DCloud yang Menjaga Kedaulatan Data Kamu

Salah satu penyedia layanan penyimpanan blok cloud adalah DCloud, yaitu DBlock. Volume DBlock dapat diperluas dan dipasangkan langsung dengan virtual server. Layanan ini juga telah berbasiskan HDD dan SSD, kamu tinggal memilihnya yang disesuaikan dengan kebutuhan kamu.

DBlock memiliki beberapa keunggulan yang bisa kamu pertimbangkan, di antaranya performa dan fleksibilitas yang lebih baik, kemampuan melalui sistem operasi, serta penyimpanan yang fleksibel, namun tetap terjamin keamanannya.

Kamu bisa mencari tahu lebih dalam tentang layanan DBlock melalui tautan yang akan membawa kamu menjelajah pada laman ini.

DBlock merupakan penyimpanan blok yang andal.

Penasaran fitur apa saja yang ditawarkan DCloud? Yuk, segera daftarkan data kamu pada portal  website DCloud dan pilih konfigurasi DBlock yang kamu butuhkan.

Buka lamannya pada tautan berikut https://dcloud.co.id/dblock.html

Di portal pelanggan DCloud, kamu juga bisa konsultasikan kebutuhan atau permasalahan kamu terlebih dahulu ke tim support kami agar konfigurasi penyimpanan blok yang kamu pilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu.

About The Author

Write A Comment