Ketika sedang mempelajari hal-hal terkait pengembangan atau programming, kamu pasti pernah mendengar istilah RESTful API, bukan? 

Sebenarnya, istilah RESTful API terbentuk dari penggabungan REST dan API. Ini mencerminkan prinsip-prinsip dan konsep yang diterapkan dalam API (Application Programming Interface) yang dirancang berdasarkan prinsip REST.

Secara umum, istilah “REST API” dan “RESTful API” sering digunakan secara bergantian, dan banyak orang menganggap keduanya merupakan hal yang sama. 

Namun, dalam beberapa konteks, ternyata keduanya memiliki beberapa perbedaan, lho.

Jadi, apa itu REST API dan RESTful API? Apa perbedaan antara keduanya? 

Baca Juga: Apa Itu API dalam Pemrograman? Fungsi, Jenis, dan Contohnya 

Apa Itu REST API dan RESTful API?

rest api vs restful api

REST (Representational State Transfer) adalah gaya arsitektur software yang merinci cara sistem dapat berkomunikasi menggunakan protokol komunikasi berbasis standar web.

Permintaan REST dibuat melalui operasi standar HTTP untuk berinteraksi dengan data atau layanan. 

Berikut adalah penggunaan metode HTTP dalam REST API:

  • GET – digunakan untuk mendapatkan data dari layanan web.
  • POST – digunakan untuk membuat data baru di layanan web.
  • PUT – digunakan untuk memperbarui data pada layanan web.
  • PATCH – digunakan untuk memperbarui data pada layanan web dengan menjelaskan serangkaian instruksi tentang bagaimana item harus dimodifikasi.
  • DELETE – digunakan untuk menghapus data pada layanan web.

API pada dasarnya merupakan seperangkat aturan yang dibuat developer di sisi server untuk memungkinkan program berkomunikasi satu sama lain. Kemudian, REST menentukan tampilan dan cara kerja API serta pola arsitektur apa yang nantinya akan diikuti developer untuk membangunnya.

REST digunakan secara luas dalam pengembangan API dan layanan web karena kelebihannya dalam menyederhanakan komunikasi antara klien dan server.

Seperti gaya arsitektur lainnya, REST juga memiliki prinsip dan batasan panduannya sendiri. Nah, suatu API akan disebut RESTful apabila prinsip-prinsip ini telah terpenuhi. 

Berikut merupakan beberapa prinsip dan batasan utama dari REST:

1. Client-Server Architecture

Dalam REST, Client-Server Architecture mengacu pada pemisahan peran antara komponen klien dan komponen server, di mana permintaan akan dibuat melalui protokol HTTP.

Klien bertanggung jawab untuk antarmuka pengguna dan sistem aplikasi, lalu server bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengelola resource serta melakukan operasi yang diperlukan. 

2. Statelessness

Pada REST API, setiap permintaan (request) dari klien ke server harus mengandung semua informasi yang diperlukan untuk memahami dan memproses permintaan tersebut, dan server tidak menyimpan status sesi antara permintaan.

3. Cacheable

REST API harus dirancang agar bisa menyimpan data di dalam cache. Saat data atau respons dari server tersimpan di cache, permintaan yang sama dapat dijawab tanpa harus mengakses server lagi. Ini akan meningkatkan kinerja dan efisiensi API.

4. Layered System

Arsitektur dapat terdiri dari beberapa layer (lapisan). Setiap layer harus memiliki fungsi tertentu (misalnya untuk keamanan atau loading) dan setiap layer hanya berinteraksi dengan layer yang berdekatan dengannya. 

Ini berarti, setiap layer bertanggung jawab atas berbagai langkah yang ada dalam proses permintaan pengguna dan respons server. 

5. Uniform Interface

​​REST API harus berisi antarmuka yang seragam untuk menyederhanakan kompleksitas dan meningkatkan skalabilitas. 

Prinsip-prinsip antarmuka yang seragam mencakup identifikasi resource melalui URI (Uniform Resource Identifier), representasi resource (seperti JSON atau XML), dan manipulasi resource melalui representasi (melalui protokol HTTP).

Bagaimana Cara Kerja RESTful API? 

rest api vs restful api

Berikut cara kerja RESTful API:

1. Klien Mengirim Permintaan (Request)

  • Metode HTTP: Klien mengirim permintaan HTTP menggunakan metode yang sesuai, seperti GET, POST, PUT, atau DELETE.
  • Endpoint: Permintaan mencakup URL atau endpoint yang dituju, menunjukkan resource atau layanan yang diminta.

2. Server Menerima Permintaan

Server menerima permintaan HTTP dari klien, kemudian menganalisis metode HTTP dan endpoint untuk memahami jenis operasi yang diminta.

3. Pemrosesan Permintaan di Server

Setelah menerima permintaan, server memprosesnya sesuai dengan metode dan endpoint yang diberikan. Server kemudian mengambil data dari database atau melakukan operasi lain yang diperlukan berdasarkan permintaan tersebut.

4. Membuat Respons

Setelah memproses permintaan, server membuat respons HTTP. Respons ini berisi data yang diminta oleh klien atau konfirmasi bahwa operasi berhasil dilakukan.

5. Pengiriman Respons ke Klien

Lalu, server mengirimkan respons ke klien melalui HTTP. Respons mencakup kode status HTTP, seperti:

  • 200 (OK) – Permintaan klien sukses dijalankan oleh server.
  • 400 (Bad Request) – Permintaan klien tidak dapat dijalankan karena kegagalan dalam proses validasi input dari klien.
  • 404 (Not Found) – Permintaan kluen tidak dapat ditemukan.
  • 500 (Internal Server Error) – Permintaan klien tidak dapat dijalankan karena server mengalami kesalahan.

6. Klien Menerima Respons

Klien menerima respons dari server dan memprosesnya sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika klien melakukan permintaan POST, data dari respons akan digunakan untuk menampilkan data baru pada antarmuka pengguna.

7. Interaksi Lanjutan (Opsional)

Berdasarkan respons yang diterima, klien atau server dapat melakukan interaksi lanjutan seperti permintaan tambahan atau operasi lebih lanjut.

Sejarah Sistem REST

Sebelum REST menjadi populer, SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah salah satu protokol komunikasi yang paling umum digunakan untuk memfasilitasi pertukaran data antar aplikasi.

REST diperkenalkan pertama kali oleh Roy Fielding dalam disertasinya yang berjudul “Architectural Styles and the Design of Network-based Software Architectures” pada tahun 2000.

Dalam disertasinya, Fielding mengusulkan konsep Representational State Transfer (REST) sebagai suatu arsitektur untuk membangun web service yang mudah diakses dan dapat bertukar data secara efektif. 

REST didasarkan pada empat konstrain utama, yaitu statelessness, client-server, cacheable, dan layered system

Konsep ini memungkinkan aplikasi web untuk saling berkomunikasi dan berbagi data dengan mudah dan efektif.

Sejak saat itu, konsep REST semakin populer di kalangan developer dan menjadi standar dalam pembangunan web service

Perbedaan REST API dan RESTful API

Nah, setelah mengetahui apa itu REST API serta cara kerjanya, mari kita pahami lebih dalam mengenai perbedaan REST API dan RESTful API. 

REST API

  • Terkadang digunakan untuk merujuk pada antarmuka pemrograman aplikasi yang mengikuti prinsip-prinsip REST.
  • Pada penggunaan yang lebih umum, REST API  mencakup implementasi yang tidak sepenuhnya mematuhi setiap aspek prinsip REST atau mungkin memiliki beberapa pengecualian.

RESTful API

  • Menunjukkan bahwa API tersebut secara ketat mengikuti prinsip-prinsip REST.
  • Istilah “RESTful” sering digunakan untuk menggambarkan implementasi yang lebih penuh pemahaman dan konsisten terhadap prinsip-prinsip REST.

Perlu diingat, REST bukanlah protokol, melainkan suatu gaya arsitektur yang menggambarkan cara sistem berkomunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.

REST API didasarkan pada prinsip arsitektur REST, sedangkan RESTful API adalah jenis REST API yang mengikuti serangkaian batasan  yang membuatnya lebih mudah digunakan.

Maka dari itu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, API akan disebut RESTful apabila prinsip dan batasan utama dari REST telah terpenuhi.

Contoh Penggunaan REST API

Mari kita bahas contoh REST API.

Katakanlah kamu ingin mengirimkan permintaan ke server melalui HTTP untuk melakukan fungsi dasar, yaitu menghapus pengguna bernama “Putri” dari daftar pengguna. Permintaan yang dikirim akan seperti ini:

DELETE http://www.contohwebsite.co.id/pengguna/putri

Selain command DELETE, kamu juga dapat menggunakan command lainnya.

Kesimpulan

Bagaimana? Sudah mengerti perbedaan antara REST API dan RESTful API, bukan?

Perbedaan antara REST dan RESTful API memiliki sifat subjektif dan bergantung pada bagaimana kamu menggunakan istilah tersebut. 

Yang terpenting adalah memahami bahwa keduanya mengacu pada antarmuka yang mengikuti prinsip-prinsip REST, dan keduanya dirancang untuk menciptakan API yang ringan, scalable, dan mudah dimengerti.

About The Author

Write A Comment