Bayangkan jika sebuah aplikasi dapat dikembangkan tanpa perlu membuat setiap komponennya dari awal. Tentunya, proses pengembangan dapat menjadi lebih cepat dan mudah, bukan? Nah, inilah fungsi dari API.

Pada dasarnya, API adalah kunci untuk menyederhanakan kompleksitas back-end dalam berbagai sistem perangkat lunak. Oleh karena itu, contoh penggunaan API dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari kamu. 

Untuk memahami apa itu API lebih dalam, pada artikel kali ini, kita akan membahas pengertian API, cara kerja serta fungsinya, dan apa saja jenis-jenis API yang ada. 

Yuk, simak pembahasannya!

Apa Itu API

API adalah Application Programming Interface

API merupakan singkatan dari Application Programming Interface, atau dalam bahasa Indonesianya adalah Antarmuka Pemrograman Aplikasi.

API adalah sekumpulan protokol yang memungkinkan satu aplikasi berinteraksi dengan aplikasi lainnya. 

API menentukan cara bagaimana permintaan (request) dan tanggapan (response) antar program tersebut diatur.

Contohnya, jika kamu memiliki aplikasi yang ingin menampilkan cuaca terkini, kamu dapat menggunakan API cuaca untuk meminta informasi cuaca terbaru dari server yang menyediakan data cuaca. 

API ini menyediakan perintah-perintah yang diperlukan untuk mengambil data cuaca tersebut. 

Sebagai developer, kamu hanya perlu mengikuti aturan dan perintah yang disediakan oleh API untuk mendapatkan informasi cuaca yang diinginkan.

Jadi, API membantu kamu sebagai developer untuk membuat program yang dapat berinteraksi dengan program lain tanpa perlu tahu rincian internal dari program tersebut. 

Fungsi API

Fungsi API sangat beragam dan tergantung pada kebutuhan dan tujuan implementasi. Berikut adalah beberapa fungsi umum API:

1. Penghubung (Connector)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, API berfungsi sebagai penghubung antara dua aplikasi atau sistem yang berbeda. Ini memungkinkan pertukaran data dan komunikasi antar aplikasi.

2. Abstraksi Kompleksitas

API dapat menyembunyikan kompleksitas implementasi internal suatu sistem, dan memberikan antarmuka yang mudah digunakan untuk pengguna.

3. Integrasi Aplikasi

API memungkinkan aplikasi berbeda untuk saling berintegrasi dan berbagi fungsionalitas, sehingga API dapat memperluas dan meningkatkan kemampuan aplikasi tersebut.

4. Pemberian Layanan Web (Web Services)

Banyak API yang disediakan sebagai layanan web, memfasilitasi pertukaran data melalui protokol HTTP atau HTTPS.

5. Optimasi Kinerja

Dengan menggunakan API, kamu dapat mengoptimalkan kinerja aplikasi dengan memanfaatkan fungsionalitas yang sudah ada tanpa perlu menulis ulang kode dari awal.

6. Mendukung Pengembangan Kolaboratif

API memungkinkan tim developer yang berbeda untuk bekerja secara terpisah pada komponen-komponen yang berbeda dan tetap mengintegrasikan hasil pekerjaan mereka melalui API.

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Load Balancing: Pengertian, Cara Kerja, Algoritma, dan 4 Kelebihannya

Cara Kerja API

Setelah memahami apa itu API serta fungsinya, pasti kamu sekarang bertanya-tanya, bagaimana cara kerja API?

Nah, API bekerja dengan berbagi data antara aplikasi, sistem, dan perangkat. 

Hal ini terjadi melalui siklus request dan response. Seorang pengguna memulai permintaan data dengan berinteraksi dengan aplikasi. Request dikirim ke API, yang mengambil data dan mengembalikannya ke pengguna.

Untuk lebih memahami proses ini, mari kita gunakan analogi untuk menjelaskan cara kerja API.

Bayangkan kamu adalah seorang pelanggan di sebuah restoran. API diibaratkan sebagai pelayan yang berfungsi sebagai perantara antara pelanggan (pengguna) seperti kamu dan dapur (server API). 

Kamu memberi tahu pelayan pesanan kamu (panggilan API), dan pelayan akan menyampaikannya ke dapur. 

Di dapur, mereka akan membuat pesanan sesuai dengan permintaan kamu, lalu memberikannya kepada pelayan, kemudian mengantarkannya kembali ke kamu.

Sekarang, mari simak penjelasan cara kerja API secara lebih rinci:

cara kerja API

1. Aplikasi Mengakses API

Pertama, API akan memulai pekerjaannya saat pengguna membuka aplikasi. 

Misalnya, kamu membuka aplikasi yang menggunakan layanan Google Maps untuk menampilkan peta atau mendapatkan petunjuk arah. Untuk menampilkannya, aplikasi itu akan mengakses API Google Maps.

2. API Melakukan Request ke Server

Setelah aplikasi mengakses API Google Maps, aplikasi membuat permintaan (request) ke server Google Maps. 

Permintaan ini dapat berisi informasi seperti koordinat lokasi, alamat, jenis peta yang diinginkan, atau parameter lainnya tergantung pada kebutuhan aplikasi.

3. Server Memberi Respon ke API

Server Google Maps memproses permintaan dengan mengambil data terkait dari sistem mereka, seperti peta, informasi lokasi, atau petunjuk arah.

Server mengemas data tersebut ke dalam format yang telah ditentukan, misalnya seperti JSON (JavaScript Object Notation).

4. API Menyampaikan Respon ke Aplikasi

Setelah menerima respon dari server Google Maps, API Google Maps mengirimkan kembali respon tersebut ke aplikasi. Respon ini berisi data yang diminta, seperti gambar peta, informasi lokasi, atau petunjuk arah.

Hasilnya, aplikasi pengguna dapat menggunakan data yang diterima dari API Google Maps untuk menampilkan peta atau memberikan petunjuk arah kepada pengguna. 

Seluruh proses ini memungkinkan aplikasi menggunakan layanan peta dan lokasi Google tanpa perlu menyimpan atau memproses seluruh data tersebut.

Baca Juga: Apa itu SAP? 7 Keunggulan Menggunakan SAP on Cloud

Jenis-Jenis API

API memiliki banyak jenis. Kamu dapat mengkategorikannya berdasarkan siapa yang memiliki akses ke API tersebut, seperti:

1. Public API

Public API atau sering juga disebut dengan pen API adalah API yang disediakan untuk developer secara umum atau publik. 

Public API dirancang untuk digunakan oleh berbagai developer, pihak ketiga, atau aplikasi yang berbeda di luar organisasi atau penyedia layanan yang menyediakannya.

2. Private API

Private API, atau biasa dikenal juga dengan Internal API adalah API yang dirancang untuk penggunaan internal. 

Berbeda dengan Public API yang terbuka untuk umum, Private API digunakan dalam konteks yang lebih terbatas, seringkali hanya di dalam suatu organisasi atau oleh pihak terkait yang telah diberikan izin akses khusus.

3. Partner API

Partner API adalah API yang disediakan oleh suatu organisasi atau penyedia layanan kepada mitra atau pihak ketiga tertentu yang memiliki hubungan kemitraan resmi dengan penyedia tersebut. 

API ini dirancang untuk memfasilitasi kolaborasi dan integrasi antara organisasi yang terlibat dalam kemitraan.

4. Composite API

Composite API adalah jenis API yang memungkinkan kamu untuk mengakses data dari beberapa server melalui satu titik akses atau permintaan API tunggal. 

Dengan kata lain, Composite API menyatukan atau mengumpulkan data dari beberapa API yang berbeda menjadi satu antarmuka yang lebih mudah dikelola.

5. REST API

REST API atau Representational State Transfer API, adalah jenis antarmuka pemrograman aplikasi yang mengikuti prinsip-prinsip desain REST. 

REST adalah gaya arsitektur software yang merinci cara sistem dapat berkomunikasi melalui protokol komunikasi berbasis standar web.

REST menggunakan metode HTTP untuk berinteraksi dengan data atau layanan. Metode yang paling umum digunakan adalah GET (mendapatkan data), POST (membuat data baru), PUT atau PATCH (memperbarui data yang ada), dan DELETE (menghapus data).

Contoh API

Berikut contoh API yang populer:

  • API Google Maps 

API Google Maps memungkinkan kamu untuk mengintegrasikan layanan pemetaan Google Maps ke dalam aplikasi kamu. Penggunaan termasuk menampilkan peta, mencari lokasi, memberikan petunjuk arah, dan visualisasi data geografis.

Ambil saja contoh Grab dan Gojek. Mereka menggunakan API Google Maps untuk mendapatkan lokasi akurat yang berguna bagi penumpang dan pengemudi. 

  • API Facebook

API Facebook memberikan akses untuk mengintegrasikan fungsionalitas Facebook ke dalam aplikasi kamu. Ini mencakup otentikasi pengguna, akses data pengguna, dan interaksi dengan fitur sosial seperti posting, suka, dan komentar.

  • API PayPal 

API PayPal memungkinkan kamu untuk mengintegrasikan layanan pembayaran online PayPal ke dalam situs web atau aplikasi. API ini menyediakan kemampuan untuk melakukan pembayaran, mendapatkan informasi transaksi, dan mengelola akun PayPal.

  • API MySQL 

Developer menggunakan API ini untuk berinteraksi dengan database MySQL, termasuk melakukan query, memperbarui data, dan mengelola struktur database.

  • API WhatsApp

WhatsApp memiliki salah satu fitur yang bernama Link Whatsapp yang mengandalkan WhatsApp Business API. 

API ini memberikan akses untuk membuat tautan dan membagikannya di website dan akun media sosial bisnis kamu dengan pelanggan. Kemudian, pelanggan hanya perlu mengklik tautan untuk masuk ke ruang obrolan dengan bisnis kamu. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa API (Application Programming Interface) merupakan suatu cara bagi program komputer untuk berbicara satu sama lain. 

Dengan API, kamu dapat membuka peluang untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan pengalaman pengguna, dan menciptakan ekosistem yang lebih terhubung dan adaptif.

Baca Juga: Apa itu DevOps? Cara Kerja dan 5 Manfaat DevOps

About The Author

Write A Comment