Salah satu hal yang paling penting ketika menjalankan aplikasi adalah menjamin ketersediaannya untuk pengguna. 

Nah, tapi seiring berkembangnya bisnis atau perusahaan, trafik ke aplikasimu tentu bisa bertambah besar dan workload yang kamu tangani pun bertambah banyak. 

Kalau sudah begitu, bagaimana caranya supaya aplikasi yang kita jalankan tetap tangkas dan efisien, dengan minimal downtime? 

Dalam dunia komputasi awan (cloud computing), platform orkestrasi kontainer Kubernetes bisa menjadi solusi yang tepat.

Tapi sebelumnya, apa itu Kubernetes? Dan apa saja, sih, fungsi dan fitur-fitur dari Kubernetes? Simak artikel ini untuk tahu lebih lanjut!

Apa itu Kubernetes?

Kubernetes adalah platform open-source untuk mengelola aplikasi dalam kontainer. 

Kalau kamu pernah dengar, Kubernetes disebut juga sebagai K8s. Huruf K diambil dari huruf pertama dalam “Kubernetes”, sementara angka 8 mewakilkan jumlah huruf yang mengikutinya (ubernete), dan huruf S adalah huruf terakhir. 

Pertama kali dikembangkan oleh Google, kini Kubernetes dikelola oleh Cloud Native Computing Foundation (CNCF). 

Kubernetes memudahkan pengelolaan kontainer karena platform ini mengotomatisasi dan menjadwalkan tugas-tugas operasional untuk men-deploy aplikasi, me-roll out perubahan pada aplikasi, dan mengatur skala aplikasi agar sesuai kebutuhan pengguna.

Kubernetes mulai populer semenjak meningkatnya kebutuhan deployment menggunakan kontainer. Berkembang dari pendekatan yang monolitik, proses pengembangan aplikasi dewasa ini lebih banyak menggunakan microservices.

Informasi Teknologi Kubernetes

Microservices adalah pendekatan pemrograman yang membagi aplikasi ke komponen-komponen service yang lebih kecil. Komponen-komponen service tersebut berada dalam satu kontainer dan saling berkomunikasi melalui API. 

Setiap kontainer merupakan lingkungan yang terisolasi dan memiliki sumber daya komputasi khusus untuk masing-masing aplikasi. 

Karena lingkungan yang terisolasi, proses pengembangan, pengelolaan, dan testing setiap aplikasi dalam kontainer dapat dilakukan secara independen tanpa memengaruhi kontainer lainnya. 

Selain itu, penggunaan kontainer memungkinkan pengelompokkan service berdasarkan karakteristik atau fungsi bisnis, sehingga dapat dikelola oleh tim development yang berbeda. 

Nah, Kubernetes sendiri hadir sebagai platform yang kuat untuk mengelola orkestrasi kontainer dari proses development, testing, staging, hingga production. Hal ini mempercepat proses pengembangan aplikasi dan time to market.

Komponen Kubernetes

Selain mengetahui apa itu Kubernetes, penting juga untuk mengenali komponen-komponennya. 

Ketika kamu men-deploy Kubernetes, kamu akan mendapatkan klasterSebuah klaster Kubernetes terdiri dari beberapa simpul pekerja (worker node) yang memiliki service yang dibutuhkan untuk mengelola pod.

Pod merupakan unit terkecil Kubernetes yang dapat di-deploy. Setiap pod menjalankan satu atau beberapa kontainer Kubernetes. 

Dalam suatu klaster Kubernetes, simpul-simpul pekerja diatur oleh simpul kontrol (control plane). Di lingkungan produksi, satu klaster biasanya menjalankan beberapa node untuk menjamin ketersediaan yang tinggi.

Komponen Kubernetes

Secara analogi, Kubernetes dapat diibaratkan sebagai kapal kontainer. Bayangkan di sebuah pelabuhan terdapat beberapa kontainer yang akan diangkut kapal tersebut. Dalam setiap kontainer tersebut, terdapat tools dan aplikasi yang akan memudahkan kamu mengembangkan dan mengelola software.

Fitur-Fitur Kubernetes

Kubernetes dilengkapi dengan sejumlah fitur-fitur yang mengotomatisasi dan mempermudah proses pengembangan aplikasi. 

1. Service Discovery dan Load Balancing

Service Discovery mengotomatisasi pelacakan lokasi jaringan service lain untuk berkomunikasi. Ketika men-deploy aplikasi dalam cloud, umumnya kondisi server instance memiliki lokasi jaringan yang dinamis. 

Karena lokasi jaringan yang cenderung sering berubah, sulit untuk mempertahankan IP address dan nomor port dari sebuah microservice dalam file properti.

Nah, fitur service discovery Kubernetes dapat membantu dalam hal ini. Kubernetes dapat mengenali sebuah service berdasarkan IP dan nomor port service tersebut meskipun nilainya berubah-ubah.

Selain itu, Kubernetes juga mempermudah pengelolaan trafik. Kubernetes dapat membagi beban secara merata (load balancing), sehingga lonjakan trafik tidak hanya membebani satu simpul pekerja saja. Dengan begitu, aplikasi dapat berjalan lebih stabil.

2. Orkestrasi Storage

Kubernetes memungkinkan kamu untuk melakukan mount pada media penyimpanan pilihan kamu, baik media penyimpanan lokal, atau yang berbasis cloud seperti AWS dan DCloud. 

3. Bin Packing Otomatis

Fitur Kubernetes ini memungkinkan kamu untuk mengatur kapasitas CPU dan RAM yang spesifik untuk setiap kontainer. Karena limit kapasitas sudah ditentukan, aplikasi tidak akan berebut resource yang tersedia. Kamu juga bisa lebih hemat sumber daya. 

4. Rollout dan Rollback Otomatis

Kubernetes juga mempermudah deployment versi terbaru sebuah aplikasi. Secara otomatis dan bertahap, Kubernetes akan melakukan “roll out” perubahan pada aplikasi atau konfigurasinya. 

Kalau terjadi eror atau ketidaksesuaian ketika proses deployment, kamu bisa “roll back” atau kembali ke versi yang lama untuk kelancaran aplikasi. 

Hal ini karena deployment pada Kubernetes bisa menggunakan file YAML yang di dalamnya berisi ReplicaSet dari versi aplikasi sebelumnya. 

5. Self Healing

Kemampuan lain Kubernetes yaitu self healing secara otomatis. Kubernetes bisa memeriksa kontainer untuk memastikan bahwa kontainer tersebut berjalan secara optimal.

Kalau ada kontainer yang mengalami kendala, Kubernetes dapat me-restart atau menggantinya. Kubernetes tidak akan mengarahkan trafik ke kontainer yang sedang berkendala, sampai mereka siap menerima request (ready to serve).

Dengan ketersediaan yang lebih terjamin, fitur Kubernetes ini dapat membantu pengguna menjalankan aplikasi selama 24 jam. 

Keunggulan Kubernetes

Fitur-fitur Kubernetes, seperti penyeimbangan beban dan pengelolaan kontainer, menjadikannya platform yang andal untuk pengembangan dan pengelolaan aplikasi. 

Pengembangan aplikasi menjadi lebih mudah diskalakan, fleksibel, dan lebih produktif. 

  • Otomatisasi. Kubernetes mengotomatisasi tugas-tugas yang berkaitan dengan deployment dan pengelolaan aplikasi dalam kontainer, sehingga waktu dan usaha yang dibutuhkan lebih hemat. 
  • Skalabilitas. Kubernetes dapat mengatur skala aplikasi kontainer sesuai permintaan, melalui pengurangan atau penambahan jumlah pod dan simpul, serta penyesuaian kapasitas CPU dan memori. Dengan begitu, kamu bisa memastikan efisiensi sumber daya dan ketersediaan aplikasi. 
  • Fleksibilitas. Kubernetes memungkinkan deployment aplikasi di berbagai macam lingkungan dan platform, baik lingkungan publik maupun private, pada infrastruktur on-premise, hybrid, atau multi-cloud. 
  • Resiliensi. Fitur auto-placement, auto restart, auto replication, dan auto scaling Kubernetes membantu memastikan aplikasi selalu tersedia dan berjalan dengan baik, bahkan ketika terjadi kegagalan kontainer atau node. 
  • Kemudahan migrasi cloud. Kubernetes membuat proses pemindahan aplikasi dari infrastruktur on-premise ke cloud lebih sederhana dan cepat, menggunakan metodologi Lift and Shift, replatforming, atau refactoring
  • Meningkatkan produktivitas developer. Kubernetes juga membantu mempercepat proses pengembangan aplikasi karena otomatisasi yang dilakukan Kubernetes berarti developer tidak perlu melakukan pekerjaan yang repetitif.

DKubes: Layanan Komputasi Kubernetes DCloud yang Ramah Pengguna

Setelah mengenali apa itu Kubernetes, fitur-fitur, dan keunggulannya, kamu mungkin tertarik untuk menggunakan Kubernetes itu sendiri. Tapi tahukah kamu kalau ada layanan terkelola untuk Kubernetes itu sendiri?

Meskipun Kubernetes adalah platform open-source yang dapat diutak-atik sendiri, mengonfigurasi dan mengelola klaster-klasternya memerlukan pengetahuan, waktu, dan sumber daya. 

Kalau kamu ingin hemat waktu dan usaha, menggunakan layanan Kubernetes dari cloud provider terpercaya seperti DCloud adalah jawabannya. Dengan layanan terkelola, kamu bisa akses dan deploy aplikasi pada klaster Kubernetes milikmu kapan saja.

Kubernetes DCloud, atau dikenal pula sebagai DKubes, hadir dengan konfigurasi yang user-friendly

Provisioning klaster Kubernetes menjadi lebih mudah dan cepat karena kamu tidak perlu memikirkan proses instalasi satu per satu. 

Untuk membuat klaster Kubernetes, kamu hanya perlu daftar ke customer portal DCloud, membuat akun, dan pilih menu Buat DKubes.

Menu DKubes pada customer portal DCloud

Melalui portal ini, kamu bisa memilih template klaster Kubernetes dan mengatur jumlah dan spesifikasi simpul pekerja (worker node) dan simpul kontrol (control plane) sesuai kebutuhanmu atau perusahaanmu. 

Di DCloud, kamu bisa memilih antara simpul kontrol High Availability dan Non-High Availability

Simpul High Availability berarti klaster Kubernetes yang terdiri dari lebih dari satu simpul kontrol yang dikonfigurasikan untuk saling mendukung komponen satu sama lain. 

Dengan begitu, jika salah satu simpul kontrol mengalami kegagalan, simpul lainnya akan hadir sebagai cadangan, sehingga tidak mengganggu berjalannya aplikasi. 

Kamu juga bisa menentukan spesifikasi storage dan CPU yang kamu butuhkan melalui customer portal yang user friendly

Selain itu, dengan memilih template klaster yang sesuai kebutuhan sumber dayamu, biaya yang kamu keluarkan akan jadi lebih efisien. 

Sekarang kamu sudah tahu, kan, apa itu Kubernetes, beserta manfaat, fitur, dan contoh layanan terkelolanya. Ingin tahu informasi lebih lanjut soal DKubes? Yuk, kunjungi laman DKubes di website DCloud! 

About The Author

Write A Comment