Siapa nih yang sebelumnya pernah mendengar tentang Openstack? Berbicara tentang komputasi awan, seringkali menjadi hal yang lumrah untuk mendengar kata Openstack. Jadi apa sih Openstack itu?
Bagi anda yang masih belum mengerti tentang Openstack, simak penjelasan berikut ya!
OpenStack merupakan Open Source Standar dengan sistem operasi awan (cloud) yang bertugas mengontrol kolam besar sumber daya komputasi, penyimpanan, dan jaringan di seluruh pusat data, dimana semuanya dikelola melalui dashboard yang memberikan administrator untuk mengontrol dan sekaligus memberdayakan penggunanya dalam pemanfaatan sumber daya melalui antarmuka web.
Sederhananya, Openstack adalah manajemen komputasi awan yang digunakan untuk mengatur semua perangkat virtual pengguna yang ada dari server, storage hingga jaringan di sebuah data center.
Pada awalnya, Openstack ini dikembangkan oleh badan penerbangan antariksa dari Amerika yaitu NASA, dengan Rackspace sebagai platform virtualisasi terbuka.
Dengan misi mereka yaitu “untuk menghasilkan platform Open Source Cloud Computing dimanapun yang akan memenuhi kebutuhan clouds pribadi dan publik tanpa memandang ukuran, dan dapat dengan mudah diterapkan dalam skala yang besar”. Rackspace Hosting dan NASA bersama-sama meluncurkan perangkat lunak cloud open-source yang dikenal sebagai OpenStack pada bulan Juli 2010.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, Openstack, yang kini merilis versi terbarunya yaitu versi Xena, telah digunakan di lebih dari 25 juta CPU cores dan mengalami peningkatan sebesar 66% dari tahun 2020 ke tahun 2021.