Disusul oleh China, Jerman telah lebih dahulu meninggalkan Windows dan beralih ke Linux. Hal ini terjadi pada tahun lalu, dimana Jerman telah menggantinya ke lebih dari 25.000 PC.

 

Gerakan ini membuat beberapa komunitas memperkirakan bahwa akan lebih banyak negara di masa mendatang yang melakukan hal serupa. Perkiraan ini ternyata benar adanya dengan China yang baru baru ini juga turut “membuang” Windows untuk Linux di lebih dari 50 juta PC.


Walaupun begitu, mereka memiliki alasan yang berbeda dalam mengambil keputusan yang sama tersebut. Jerman sendiri melakukan langkah tersebut bermaksud agar pemerintah dapat lebih menghemat biaya lisensi dan mempromosikan Open-source. Sedangkan China membuat keputusan tersebut untuk “menghapus sistem operasi asing” yang ada, agar mereka dapat mempertahankan sistem operasi di negaranya.


Tentunya hal ini menjadi kemenangan besar bagi Linux dan perangkat lunak Open-source. Tetapi disamping itu, hal ini merupakan berita buruk bagi produsen laptop maupun PC seperti HP, Dell dan lain lain, ataupun perusahaan perangkat lunak seperti Adobe dan Microsoft, tapi tidak dengan Lenovo dan Kingsoft. Kebalikan dengan para perusahaan produsen ‘asing’, perusahaan lokal seperti Lenovo, Huawei, dan Kingsoft dapat melihat pertumbuhan pasar yang cerah dan cepat di tahun tahun yang akan datang.


Bagian intelijen analis Bloomberg yaitu Nathan Naidu membagikan pandangannya tentang Lenovo yang dapat meningkatkan penjualannya secara pesat atas perintah Beijing, bahwa pemerintah pusat dan perusahaan yang didukung negara mengganti komputer bermerek asing. Ini akan berjumlah lebih dari 50 juta PC selama dua tahun kedepan. Sedangkan pembuat PC No.1 di negara tersebut bergantung pada chips AS, tetapi telah mendirikan unit pembuat chip sendiri dan berinvestasi setidaknya di 15 perusahaan desain semikonduktor. 

About The Author